Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah menjalankan serangkaian upaya untuk menjadikan Jakarta sebagai kota pintar (smart city).
Transformasi digital menjadi tonggak utama dalam perjalanan ini.
Unit Pengelola Jakarta Smart City (UP JSC) di bawah naungan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfotik) Provinsi DKI Jakarta merupakan motor penggerak dari transformasi digital tersebut.
Menurut Kepala UP JSC, Yudhistira Nugraha, terdapat beberapa aspek yang menjadi fokus dalam proses transformasi ini.
Pertama, membangun infrastruktur digital dan konektivitas inklusif dengan layanan berkualitas tinggi. Kedua, menciptakan masyarakat digital dengan memperkuat budaya digital dan memberdayakan masyarakat dalam memahami dunia digital. Ketiga, merintis pemerintahan digital yang transparan guna meningkatkan layanan publik dan masyarakat. Keempat, fokus pada ekonomi digital dengan meningkatkan kemampuan digital di sektor prioritas, untuk memperkuat daya saing dan pertumbuhan ekonomi.
"Perwujudan transformasi digital memerlukan kolaborasi dan fasilitasi kemitraan dalam peningkatan kapasitas Jakarta Smart City serta fasilitasi pemberdayaan komunitas, kapasitas, dan kreativitas teknologi informasi serta komunikasi," ujar Yudhistira dalam keterangannya, Selasa (7/11/2023).
Ia menekankan pentingnya pengembangan yang dilakukan untuk menjadikan Jakarta sebagai kota cerdas. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi, demi memberikan pelayanan publik yang lebih efektif dan efisien.
"Jakarta masih membutuhkan perbaikan dan selalu ada ruang untuk berkembang lebih baik lagi. Dikembangkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi demi memaksimalkan pelayanan publik yang lebih efektif dan efisien," kata Yudhistira.
Salah satu bukti nyata dari upaya menjadikan Jakarta sebagai kota cerdas adalah kehadiran aplikasi super bernama Jakarta Kini (JAKI). Aplikasi ini dirancang sebagai platform informasi, interaksi, transaksi elektronik, serta kolaborasi, sebagai layanan publik berbasis elektronik dari layanan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang dikelola oleh UP JSC.
Baca Juga: DKI Dapat Suntikan Dana Rp13,36 Miliar Dari Pemerintah Pusat di Penghujung Tahun, untuk Program Apa?
Yudhistira menjelaskan, JAKI memiliki beragam fitur yang mendukung Jakarta sebagai kota global. Seperti kemudahan interaksi masyarakat dengan pemerintah melalui fitur Laporan Warga, Pantau Banjir, Transportasi Publik, dan Antrean Faskes (fasilitas kesehatan), dan lain-lain.
Selain itu, JAKI juga memfasilitasi interaksi masyarakat dengan bisnis melalui fitur seperti Jakpreneur, JakOne Mobile, Grab, Gojek, dan Shopee. Aplikasi ini juga memudahkan interaksi antarmasyarakat dengan fitur Harga Pangan, Wifi Gratis, Jakcation, dan Jakarta Virtual Tour.
"Dalam pengembangan JAKI, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan collaborative governanceyaitu dengan melibatkan berbagai aktor seperti government, private sector, komunitas, akademisi, dan masyarakat," ucap Yudhistira.
Ia juga menyoroti peran penting teknologi informasi dalam pengembangan kota cerdas. Menurut Yudhistira, langkah pertama dengan meningkatkan kepercayaan publik melalui Sistem Cepat Respons Masyarakat (CRM). CRM adalah sistem pengaduan resmi yang menawarkan kemudahan akses melalui 13 kanal dan pemantauan secara real-time.
Upaya kedua adalah integrasi layanan publik berbasis elektronik melalui super aplikasi JAKI sebagai platform digital pemerintah. Langkah ketiga melaksanakan program transformasi digital untuk mendukung kebijakan berbasis data dan efektivitas layanan publik.
Keempat, UP JSC mengembangkan Ekosistem Smart City melalui Future City Hub sebagai Ruang Inovasi Perkotaan. Langkah kelima terfokus pada pengembangan Sistem Pendukung Keputusan untuk Sistem Pengendalian Banjir berbasis Machine Learning alias Artificial Intelligence (AI). Keenam, pengembangan Jakarta Smart City Living Lab (JSCLab) untuk Literasi Digital.
Berita Terkait
-
Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya Kembali Didenda Puluhan Juta Gara-gara Suporter
-
Dear Orang Ibu Kota, Panggilan 'Mbak' Nggak Sehina Itu Kok
-
Hadapi Persikabo 1973, Persija Jakarta Mencoba Pertahankan Momentum Kebangkitan
-
Masuk Dalam Bursa Cagub DKI 2024, Erick Thohir Tempati Peringkat Kedua Setelah Ridwan Kamil
-
Hujan di Jakarta: Antara Dinanti dan Ditakuti Jadi Banjir
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
KPK 'Bedah' Prosedur Izin TKA, Mantan Sekjen Kemnaker Heri Sudarmanto Dicecar Soal Pungli
-
Diwawancara Pramono, Zidan Penyandang Disabilitas Diterima Kerja di Transjakarta
-
JATAM: Negara Abai Lindungi Warga dari Dampak Beracun Tambang Nikel di Halmahera
-
Sebut Soeharto Tak Layak Jadi Pahlawan, GUSDURian: Selama Orba Banyak Lakukan Dosa Besar
-
Mafia Tanah Ancam Banyak Pihak, JK: Saya Sendiri Korbannya, Harus Dilawan Bersama!
-
Gusdurian Tolak Gelar Pahlawan Soeharto: Prabowo Sarat Kepentingan Politik dan Relasi Keluarga!
-
Prabowo Dikabarkan Lakukan Pelantikan Sore Ini, Arif Satria jadi Kepala BRIN?
-
YES 2025 Siap Jadi Ruang Anak Muda Bersuara untuk Ekonomi Indonesia yang Hijau dan Inklusif
-
Buruh Dorong Kasus Marsinah Diungkap Kembali, Apa Kata Istana?
-
Terjerat 3 Kasus Korupsi, Segini Total Kekayaan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Si Tuan Tanah