Suara.com - Polisi menyebut R (29) tersangka utama pembunuhan terhadap karyawan MRT berinisial DDY (38) yang jasadnya dibuang di Kali Banjir Kanal Timur atau BKT, Cakung, Jakarta Timur terlilit utang Rp3 miliar akibat gaya hidup mewah.
Kasubdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Uly memastikan motif R membunuh korban karena latar belakang ekonomi.
"Sementara keterangan utang Rp 3 Milyar itu karena gaya hidup dan pola hidup konsumtif," kata Titus kepada wartawan, Minggu (112/11/2023).
Dalam melaksanakan aksi pembunuhan ini, lanjut Titus, R dibantu tiga rekannya berinisial IS (31), JS (48) dan satu orang lainya yang masih berstatus buronan.
Modus yang digunakan R, yakni berpura-pura membeli mobil Toyota Fortuner milik DDY yang sempat dipasarkan korban lewat Facebook.
"Jadi korban mengiklankan mobil tersebut lewat media sosial Facebook, dan pelaku berkomunikasi lewat Facebook tersebut dengan korban sampai dengan akhirnya bertemu," tutur Titus.
Saat bertemu R lantas menunjukkan bukti transfer palsu yang telah diedit kepada korban. Namun korban sadar hendak ditipu.
Akhirnya ia memilih meminta pulang diantar para tersangka.
"Pada saat diperjalanan di dalam mobil para tersangka melakukan aksinya dengan menyayat leher korban dan menusuk beberapa kali ke dada korban. Kemudian korban dibuang di saluran air BKT Cakung," jelas Titus.
Baca Juga: Tak Ada Ekspresi Ketakutan, Begini Tampang 3 Tersangka Pembunuh Pegawai MRT Secara Keji
Atas perbuatannya para tersangka kekinian telah ditahan di Rutan Polda Metro Jaya. Mereka dijerat dengan Pasal 340 KUHP dan atau Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 365 KUHP.
"Ancaman maksimal pidana mati atau penjara seumur hidup," terangnya.
Terapung di BKT Cakung
Sebelum identitasnya diketahui, jasad korban ditemukan mengambang di Kali Banjir Kanal Timur atau BKT, Cakung, Jakarta Timur (Jaktim) pada Jumat (10/11/2023) pagi.
Pria tersebut diduga merupakan korban pembunuhan.
Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Chandra menyebut dugaan pembunuhan ini merujuk pada kondisi luka yang ditemukan di tubuh korban.
Luka yang ditemukan di tubuh korban berupa sayatan, tusukan, dan lebam.
"Kemungkinan pembunuhan, karena ada luka sayatan, kemudian ada luka tusuk," kata Panji kepada wartawan, Jumat (10/11/2023).
Luka sayatan tersebut, terlihat pada bagian leher korban. Sementara luka tusuk ditemukan pada bagian dada.
"Kemudian ada lebam di tangan sebelah kiri," ujarnya.
Berdasar hasil identifikasi awal, korban diperkirakan berusia 40 tahun.
Saat ditemukan mengambang di Kali BKT korban mengenakan kaus biru dan celana cokelat.
"Ada tiga saksi sementara yang sudah kita lakukan pemeriksaan," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Tak Ada Ekspresi Ketakutan, Begini Tampang 3 Tersangka Pembunuh Pegawai MRT Secara Keji
-
6 Fakta Mayat Penuh Luka di KBT Cakung: Karyawan MRT yang COD Mobil
-
Pj Gubernur Heru: Pembangunan MRT Jakarta Fase 2 Didesain Tahan Gempa 8 SR
-
Alasan Jokowi Tetap Ngotot Bangun MRT-LRT Meski Tahu Bakal Rugi
-
Iis Dahlia Sebut Anaknya Hidup Sederhana: Salsha Kerja Naik MRT, Devano Gak Mau Dibeliin Baju Mahal
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?
-
Aktivis '98: Penangkapan Delpedro adalah 'Teror Negara', Bukan Kami yang Teroris
-
Menteri PKP Ara Minta Pramono Sediakan Rumah Tapak di Jakarta Pakai Aset Pemerintah
-
Ngadu ke DPR, Ojol Bongkar Praktik 'Beli Order' dan Tagih Janji Kesejahteraan yang Terlupakan
-
IHSG Tertekan, Rupiah Melemah, Pegiat ke Purbaya: Tugasmu Berat, Lawan Kesongonganmu
-
Tim Pencari Fakta Bantah Kompolnas: Affan Merunduk, Bukan Jatuh Sebelum Terlindas!
-
Pemprov DKI Gencarkan Pelatihan MTU, Warga Sambut Antusias
-
Anak Demo di Cirebon: Menteri PPPA Minta Usut Motifnya! Alarm Bagi Keluarga dan Sekolah?