Suara.com - Sebuah video viral diduga pengakuan dari tentara Amerika Serikat yang pernah membantu militer Israel tengah menjadi perbincangan di media sosial.
Tampak video pengakuan mantan tentara tersebut diunggah ulang oleh akun Instagram @daeng.rachim, di mana menurutnya Israel sudah dibantu oleh banyak pihak tetapi tak kunjung memenangkan peperangan melawan Hamas.
“Biarkan kami meluruskan ini. Jadi kami mengirimkan pasukan kami, pasukan AS. Jerman membantu mereka, Prancis membantu mereka, Australia membantu mereka, beberapa negara Arab membantu mereka,” ucap pria di video tersebut, dikutip pada Senin (13/11/2023).
“Semua itu hanya untuk melawan Hamas dan Abu Ubaidah masih tetap menang?” sambungnya. “Ada yang tidak beres.”
Padahal bukan cuma dibantu oleh banyak negara, Israel juga dikenal mempunyai alat-alat pertahanan yang tergolong canggih. Karena itulah, pria itu mempertanyakan apa alasan Israel tak kunjung menang kendati kemampuan militernya jauh di atas Hamas?
Namun kini pria tersebut sudah mendapatkan jawabannya, yakni karena adanya pertolongan Tuhan.
“Apa yang bisa kamu ketahui dari situ? Itu memberi tahu saya bahwa Tuhan ada di pihak mereka,” terang pria itu.
Bahkan, beberapa eks prajurit Israel di lapangan mengaku melawan pasukan tak kasat mata lantaran tak kunjung bisa menumpas Hamas yang mereka klaim sebagai teroris.
“Beberapa dari para prajurit, jika mereka kembali, beberapa dari mereka mengatakan bahwa kami tidak berperang melawan manusia, kami berperang melawan hantu. Dapatkah kamu bayangkan?” tandasnya.
Baca Juga: Dianggap Tak Berempati, Coldplay Faktanya Dukung Kemerdekaan Palestina Sejak 2011
Di sisi lain, Israel masih meneruskan agresi militer mereka terhadap Palestina. Bahkan belum lama ini Israel mendesak sejumlah besar masyarakat sipil di Jalur Gaza bagian Utara untuk mengungsi ke Selatan hingga dianggap mengulangi tragedi Nakba tahun 1948 silam.
Namun Israel juga terus mendapat tekanan untuk melakukan gencatan senjata, apalagi karena agresi militer yang dilakukan sudah menewaskan lebih dari 10 ribu jiwa. Mirisnya, kebanyakan dari korban dalam krisis kemanusiaan ini adalah wanita dan anak-anak.
Berita Terkait
-
Dianggap Tak Berempati, Coldplay Faktanya Dukung Kemerdekaan Palestina Sejak 2011
-
3 Relawan Indonesia di Gaza Palestina Dikabarkan Hilang, Terakhir Kontak 2 Hari Lalu
-
Rudal R9X Hellfire, Senjata Buatan AS yang Digunakan Israel Serang RS Al Shifa Gaza
-
8 Daftar Perusahaan Terbesar Israel, Nomor Satu Bernilai Setengah Kuadriliun
-
Profil Pemilik Unilever dan Hubungannya dengan Israel
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan