Suara.com - Seruan boikot terhadap produk-produk yang mendonasikan keuntungan atau terafiliasi dengan Israel terus dilakukan. Bahkan, MUI juga mengharamkan produk Israel.
Aksi boikot menjadi jalan paling mudah untuk mendukung Palestina yang sudah dijajah berkepanjangan oleh negara zionis tersebut.
Daftar perusahaan terbesar Israel pun menjadi sasaran boikot, selain perusahaan makanan dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Berikut adalah delapan daftar perusahaan terbesar Israel yang juga terancam diboikot.
1. Mobileye – USD 29,43 Miliar (Rp459 triliun)
Kendati mendukung Israel dalam perang melawan Hamas dan perebutan Jalur Gaza, perusahaan tekonologi yang fokus pada penyetiran otomatis Mobiliye mendesak agar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mundur dari pemerintahan. Desakan penggulingan Netanyahu ini juga datang dari pengusaha Israel lainnya, Amron Shashua.
Manajemen Mobileye menilai perdana menteri telah gagal menghentikan serangan Hamas sehingga kota-kota di Israel juga menjadi korban.
"Kita harus memotong kerugian kita dan melakukannya dengan cepat. Satu-satunya solusi untuk situasi saat ini di Israel adalah mengganti pemerintah, dan itu perlu segera terjadi," tulis Shashua dalam sebuah opini di harian keuangan Calcalist.
2. Check Point Software – USD 16,23 Miliar (Rp172 triliun)
Check Point Software memimpin penyediaan sistem keamanan siber di seluruh dunia. Perusahaan Israel ini juga terafiliasi dengan Amerika Serikat. Perusahaan mengeluarkan pernyataan bahwa Israel telah mengalami lonjakan serangan siber sejak serangan 7 Oktober 2023 lalu oleh Hamas, tetapi Check Point Software Technologies (CHKP. O).
Baca Juga: Tiga Relawan Indonesia di Gaza Hilang Kontak, MER-C: Terakhir di Rumah Sakit
Kendati demikian, perusahaan diprediksi bakal mendulang untung besar dari kasus ini. Gil Shwed, CEO perusahaan yang berbasis di Israel, mengatakan 98% pelanggannya berada di luar Israel.
3. Bank Leumi – USD 12,07 Miliar (Rp168 triliun)
Menjadi bank terbesar di Israel, Bank Leumi tidak bisa menghindari kerugian akibat perang yang dilancarkan negaranya ke Palestina. Bank Leumi (LUMI.TA) mengatakan pihaknya akan memposting provisi kerugian pinjaman hingga 1,1 miliar shekel atau USD 270 juta pada kuartal ketiga untuk melindungi diri dari konsekuensi perang Israel dengan Hamas.
Bank terbesar Israel ini mengatakan konflik telah mengakibatkan peningkatan tajam dalam ketidakpastian ekonomi dan peningkatan risiko yang berhubungan dengan indikator ekonomi utama dari aktivitas keuangan di Israel, termasuk risiko penurunan peringkat kredit.
4. NICE – USD 10,64 Miliar (Rp166 triliun)
Sama seperti Check Point, NICE merupakan salah satu perusahaan perangkat lunak terkemuka di Israel. Perusahaan yang fokus pada pembuatan softwere sebagai solusi kebutuhan konsumen ini juga diperkirakan akan mengalami kerugian akibat perang. Kendati demikian, NICE belum secara terbuka menyatakan sikapnya terhadap pemerintah Israel.
Berita Terkait
-
Profil Pemilik Unilever dan Hubungannya dengan Israel
-
Menu 'Pro Israel' Ayu Ting Ting Untuk Bilqis Banjir Peringatan: Kok Gak Boikot Sih?
-
Viral Aksi Pria Buang-buang Produk Pro Israel demi Ikut Fatwa MUI, Malah Digeruduk Warganet: Mubazir!
-
Ramai Seruan Boikot Air Mineral Aqua karena Dinilai Pro Israel, Danone Indonesia Buka Suara
-
Tiga Relawan Indonesia di Gaza Hilang Kontak, MER-C: Terakhir di Rumah Sakit
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Neraca Dagang Surplus Terus Selama 64 Bulan, Bank Indonesia : Ekonomi Indonesia Makin Kuat
-
Pergerakan IHSG Hari Ini: Pasar Diuji, Faktor-faktor Ini Mungkin Jadi Penentu
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Subholding Gas Pertamina Integrasikan Energi Bersih dengan Pembangunan Desa Berkelanjutan
-
Hendi Prio Santoso dan Kontroversinya, Pernah Tunjuk Diri Sendiri Jadi Wakil Komisaris
-
Menko Muhaimin Tegaskan Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan, Dengar Aspirasi Pekerja Kreatif di NTT
-
Cek NI PPPK di Mola BKN Terkendala Error? Ini Solusinya
-
Isi Revisi RUU P2SK Baru: Pejabat BI Tidak Bisa Diberhentikan, Kecuali Gara-gara Ini