Suara.com - Sejumlah warga Palestina yang dibebaskan pada Jumat (24/11/2023) pekan lalu oleh Israel, sebagai bagian dari kesepakatan jeda kemanusiaan (gencatan senjata) dengan kelompok perlawanan Hamas, mengaku menderita selama ditahan di penjara-penjara Israel.
Laith Othman, pemuda 17 tahun asal Ramallah, Palestina mengatakan bahwa situasi di dalam penjara "sangat buruk".
"Mereka melarang kami keluar dari sel, makanannya sangat buruk, waktu untuk mandi sangat singkat, " kata dia dalam video yang ditayangkan Al Jazeera sebagaimana dikutip Antara.
Dia menambahkan bahwa Israel mengancam akan menahan lagi para tahanan jika mereka "merayakan pembebasan" itu.
Warga Palestina lainnya, Raghd Al-Fanni, mengaku menjalani kehidupan yang sangat sulit selama ditahan di penjara Israel apalagi setelah serangan 7 Oktober 2023.
Dia mengungkapkan bahwa para tahanan tidak mendapatkan kebutuhan-kebutuhan dasar sebagai manusia.
"Air keran rasanya seperti klorin," ujar perempuan itu.
Perempuan lain yang ditahan oleh Israel, Fareed Najm, juga mengungkapkan bahwa para tahanan tidak diberi air minum bersih dan makanan yang cukup.
Warga Palestina itu juga mengaku dipermalukan dalam perjalanan pulang.
Baca Juga: Israel Bersiap Serang Gaza Kembali Usai Gencatan Senjata Berakhir
"Kami telah banyak menderita di penjara ... Mereka selalu memperlakukan kami dengan cara yang sangat buruk," kata Najm.
Muhammad Abu Naim juga mengungkapkan bahwa para tahanan Palestina menjalani hidup yang menderita selama di penjara.
"Saya dibebaskan dalam keadaan telanjang dengan celana boxer, tanpa ponsel atau apa pun. Kami telah disiksa di penjara. Kami mendengar teriakan keras dari bagian dari penjara lain, terutama tahanan dari Gaza, dan melihat banyak darah," katanya.
Dikutip dari Anadolu, jeda kemanusiaan selama empat hari antara tentara Israel dan Hamas mulai berlaku pada Jumat (24/11) di seluruh Jalur Gaza, yang memungkinkan pertukaran tawanan dan pengiriman bantuan.
Pada hari itu, Hamas menukar 24 warga Israel dan warga asing yang disandera dengan 39 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Menurut perjanjian, total 50 sandera Israel akan ditukar dengan 150 tahanan Palestina secara bertahap selama empat hari.
Berita Terkait
-
Bentrok Massa Pro Palestina Vs Ormas Di Bitung: 7 Orang Ditangkap, Satu Masih Bawah Umur
-
Fakta-fakta Terkini Bentrok Massa Pro Palestina Vs Ormas Di Bitung Tewaskan 1 Orang
-
Mengenal Ahed Tamimi, Seorang Gadis Palestina yang Melawan Tirani Israel
-
Kondisi Kehidupan Warga Gaza: Hidup Kami Seperti kembali ke Zaman Dulu
-
Ormas di Sulawesi Utara Terlibat Kericuhan saat Aksi Bela Palestina, Siapa Mereka?
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Tanpa Kembang Api, Polisi Bakal Tindak yang Melanggar
-
171.379 Rumah Rusak, Dompet Dhuafa Targetkan Bangun 1.000 RUMTARA bagi Penyintas Bencana Sumatra
-
Promo MRT Rp 1 dan Jadwal Operasional Tanggal 31 Desember 2025-1 Januari 2026
-
Jalan Sudirman-MH Thamrin-Bundaran HI Ditutup, Ini Rute Alternatifnya
-
Warga Antusias Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI Meski Tanpa Kembang Api: yang Penting Jalan-Jalan
-
Transportasi Aceh-Medan Pulih, Mobilitas Warga dan Roda Perekonomian Regional Kembali Bergerak
-
Tersangka Korupsi Pokir Dinsos Lombok Barat Belum Ditahan, Kejari Mataram Beberkan Alasannya
-
Elit PDIP soal Wacana Pilkada Dipilih DPRD: Rakyat Akan Marah, Hak-haknya Diambil
-
Kondisi Terkini Bundaran HI Jelang Malam Tahun Baru 2026, Warga Mulai Merapat
-
Penjualan Terompet Tahun Baru di Asemka Sepi, Pedagang Keluhkan Larangan Kembang Api