Suara.com - Kantor SAR Kota Padang menyebutkan bahwa setidaknya ada 75 pendaki yang terjebak di Gunung Marapi, Sumatera Barat karena erupsi. Banyak dari mereka yang kemudian berhasil diselamatkan, tetapi 11 orang di antaranya telah dinyatakan meninggal dunia.
Sebelum erupsi pada hari Minggu, 3 Desember 2023 pada pukul 14.54 lalu, Gunung Marapi rupanya tercatat sempat mengalami erupsi di awal tahun ini, tepatnya 7 Januari 2023.
Sebelum terakhir kali meletus pada awal tahun lalu, Gunung Marapi terlihat mengeluarkan letusan terakhirnya pada tanggal 4 Juni 2017. Kala itu, letusan terjadi sebanyak enam kali di kawah verbeek dengan warna asap kelabu tebal.
Sementara itu, letusan pada hari Sabtu, 7 Januari 2023 lalu juga terjadi sebanyak tiga kali, tepatnya pada pukul 06.11 WIB, 09.44 WIB, dan 10.34 WIB. Namun, tidak dikabarkan korban meninggal dunia kala itu karena status Gunung Marapi sebelumnya memang sudah Waspada atau Level II.
Gunung yang terletak di dua kabupaten sekaligus (Tanah Datar dan Agam) ini sudah pernah mengalami erupsi dari tahun 2004–2005, 2006–2007, 2011, 2012, 2014, 2017, dan yang terbaru adalah tahun 2023 ini. Gunung Marapi memiliki siklus letusan setiap 2-3 tahunan.
Tidak hanya satu, Gunung setinggi 2.891 mdpl ini memiliki lima kawah sekaligus, yaitu kawah Kaladera Bancah, Kapundan Tuo, Kabun Bungo, Kapundan Bongso, dan Verbeek atau Kapundan Tenga.
Sejak awal tahun 1987 sampai sekarang, letusan Gunung Marapi memang bersifat eksplosif dengan sumber letusan berpusat di Kawah Verbeek.
Letusan Terakhir Gunung Marapi
Baca Juga: Begini Kondisi Zhafira Zahrim Pendaki Wanita yang Terjebak di Gunung Marapi
Letusan Gunung Marapi pada hari Minggu (3/12/23) lalu bisa menyebabkan beberapa pendaki terjebak karena terjadi secara tiba-tiba dan tidak didahului oleh peningkatan gempa vulkanik yang signifikan.
Namun, kondisi tersebut memang bisa terjadi, misalnya karena dipicu kondisi bawah permukaan secara tiba-tiba, seperti masuknya air tanah ke kantung magma.
Karena letusan tersebut, 75 orang yang sedang mendaki sempat terjebak di jalur pendakian. Setelah melalui proses evakuasi, 11 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Saat meletus di sore hari itu, Gunung Marapi mengeluarkan abu setinggi 5.891 meter di atas permukaan laut yang mengarah ke Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam.
Demikian informasi mengenai sejarah erupsi Gunung Marapi sebelum telan 11 korban pendaki.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
Terkini
-
Komunitas Forum Karyawan Lokal Kristen NHM Rayakan pra-Natal Bersama Masyarakat Desa Kao
-
Jeritan Keadilan, LPSK Ungkap Lonjakan Tajam Restitusi Korban Seksual Anak di 2025
-
Akhir Pekan Ini Golkar Bakal Gelar Rapimnas, Bahas Apa?
-
Anggota DPRD Singgung Nias Merdeka, Mengapa Pejabat Daerah Mulai Lempar Pernyataan Kontroversial?
-
Momen Langka di Hari Ibu PDIP: Megawati Bernyanyi, Donasi Bencana Terkumpul Rp 3,2 Miliar
-
LPSK Ajukan Restitusi Rp1,6 Miliar untuk Keluarga Prada Lucky yang Tewas Dianiaya Senior
-
Viral Video Main Golf di Tengah Bencana Sumatra, Kepala BGN Dadan Hindayana Buka Suara
-
Megawati: Kalau Diam Saya Manis, Tapi Kalau Urusan Partai Saya Laki-laki!
-
Amankan Nataru, Satpol PP DKI Sebar 4.296 Personel
-
Kemenkes Waspadai Leptospirosis Pascabanjir, Gejalanya Mirip Demam Biasa tapi Bisa Mematikan