Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengingatkan pemerintah daerah (Pemda) yang angka inflasinya masih tinggi untuk segera melakukan langkah pengendalian.
Pasalnya, meskipun rata-rata angka inflasi nasional relatif terkendali 2,86 persen per November, tapi kondisi inflasi di beberapa daerah masih cukup tinggi. "Sampai informasi bahwa ada daerah-daerah yang tinggi proksi inflasi, jadi Indeks Perkembangan Harganya (IPH), yang paling bawah itu yang tertinggi adalah di Sulawesi Utara (Sulut) mencapai 5 persen, ini sudah jauh di atas angka nasional," katanya pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (11/12/2023).
Selain Sulut, Mendagri menambahkan, masih ada sejumlah daerah yang nilai IPH-nya cukup tinggi, salah satunya Kabupaten Minahasa sebesar 7,21 persen. Melihat kondisi itu, Mendagri meminta kepala daerah segera mencari solusi dan melakukan koordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) daerah untuk mengendalikan IPH.
Langkah itu dibutuhkan agar tidak menganggu stabilitas ekonomi di daerah tersebut. "Kabupaten Minahasa, IPH-nya minggu lalu 7,21 persen, tinggi sekali, 7,21 persen itu sudah mendekati angka 10 persen itu mendekati inflasi yang mulai mengganggu, mengganggu daya beli masyarakat dan sendi ekonomi, ini mohon maaf Bapak Bupati tolong dilihat betul kenapa angkanya begitu, atau angkanya yang salah," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Mendagri juga menyoroti daerah lain yang tingkat IPH-nya di atas 5 persen. Daerah itu seperti Halmahera Selatan 6,49 persen, Donggala 6,31 persen, Tomohon 6,05 persen, Bolaang Mongondow 5,82 persen, Bone Bolango 5,53 persen, Gorontalo 5,49 persen, Bitung 5,38 persen, dan Luwu 5,31 persen.
Sementara itu, kabupaten/ kota dengan penurunan IPH tertinggi di antaranya Bandung Barat -6,24 persen, Lombok Timur -5,80 persen, Muna Barat -4,62 persen, Lombok Barat -4,28 persen, Boalemo -3,47 persen, Pasuruan -2,74 persen, Sarolangun -2,34 persen, Ogan komering Ulu Selatan -2,20 persen, Lembata -2,02 persen, dan Buton Tengah -1,98 persen.
"Kabupaten Bandung Barat juga bagus IPH-nya juga turun di angka minus 6,24 persen, angka yang cukup dalam ini, saya memberikan apresiasi bukan karena Pj.-nya dari Kemendagri, memang faktanya dari BPS ini, kemudian Kota Pagar Alam yang beberapa minggu lalu tertinggi, nah ini sudah bisa memperbaiki, bagus, minus 1,65 persen," ungkapnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap kenaikan IPH di beberapa daerah adalah cabai rawit, cabai merah, dan bawang merah. Dirinya menuturkan, berdasarkan data BPS pada minggu pertama Desember 2023 kenaikan harga cabai merah terjadi di 347 kabupaten/kota.
"Perkembangan IPH minggu pertama bulan Desember, terjadi kenaikan harga cabai merah pada 347 kabupaten/kota, dan 10 kenaikan tertinggi ada di Kabupaten Halmera Selatan, Manado, Tidore Kepulauan, Ternate, Tarakan, Pamekasan, Musi Rawas Utara, dan Bangkalan," pungkasnya.
Baca Juga: Ini Sejumlah Daerah yang Inflasi dan Harga Komoditasnya Tinggi, Kemendagri Beri Atensi Khusus
Berita Terkait
-
Harga Cabai dan Gula Pasir Terus Naik, Mendagri Minta Pemda Gelar Rapat Koordinasi
-
Daerah Diminta Kreatif Cari Pembiayaan
-
Pelik! Ekonomi Indonesia 2024 Tak Capai 5%, Inflasi Bakal Melambung
-
Sekjen Kemendagri Ungkap Peran Penting ASN dalam Mewujudkan Birokrasi Kelas Dunia
-
Inflasi November 2,86%, Mendagri Imbau Daerah Tetap Waspada
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta