Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyalurkan bantuan pangan dari pemerintah berupa beras 10 kilogram kepada 100 warga para keluarga penerima manfaat di Bulog Batu Cermin, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (15/1/2024).
Dalam kegiatan itu, Airlangga juga menyempatkan berbincang dengan sejumlah warga. Salah satunya, seorang petani bernama Simple yang mengaku terbantu dengan adanya bantuan sosia beras kepada mereka.
"Pada prinsipnya sekali lagi, kami terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Bapak Presiden melalui Bapak Menko pada kami masyarakat khususnya Manggarai Barat," kata Simple.
Dia menuturkan, seharusnya pada awal tahun ini para petani sudah mulai bercocok tanam.
"Tanam padi, tanam apa segala macam karena prediksinya bulan tiga seharusnya sudah mulai panen. Tapi sekarang bulan satu hujannya belum turun juga Pak sehingga kami sebagai masyarakat kewalahan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari," kata Simple ke Airlangga.
Usai acara, Airlangga menyebut bantuan pangan masih sangat dibutuhkan masyarakat.
"Dan beberapa masyarakat masih menunggu bantuan langsung tunai yang juga sudah disetujui bapak presiden, namun masih memerlukan proses lanjutan. Dan mudah-mudahan akhir Januari atau awal Februari ini bisa kami realisasikan," tutur Airlangga.
Di Manggarai Barat, disebutnya terdapat 42.808 warga penerima bantuan beras.
"Dan kalau kita lihat stok ini cukup. (Sebanyak ) 9.100 ini cukup. Dan tadi digudang sudah ada dan jumlah stoknya 644,45 ton dan ketersediaan di NTT juga cukup," kata dia.
Baca Juga: Timnas AMIN Kritik Proyek Giant Sea Wall, Menko Perekonomian: Masalah Lingkungan Tentu Diperhatikan
Dia menyebut, secara nasioanl bantuan beras akan disalurkan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat, masing-masing 10 kilogram. Disebutnya pulan bantuan beras akan berlanjut.
"Dan Bapak Presiden (Joko Widodo) dalam sidang kabinet kemarin, telah setuju untuk dilakukan hingga bulan Juni," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
-
Timnas AMIN Kritik Proyek Giant Sea Wall, Menko Perekonomian: Masalah Lingkungan Tentu Diperhatikan
-
Khofifah Hingga Pakde Karwo Gabung Tim Prabowo-Gibran di Jatim, Airlangga: Penyerangnya Sudah Komplit!
-
Hasto Sebut Satu atau Dua Putaran Pilpres Tergantung Rakyat, Ketum Golkar: Makanya Harus Sering Disapa
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO