Suara.com - Komedian dan Aktor, Pandji Pragiwaksono terang-terangan tak ingin Calon Presiden Ganjar Pranowo menang di Pilpres 2024 ini.
Bahkan ia menunjukan sikap yang kesal dengan PDI Perjuangan. Selain itu, ia tak ingin presiden setelah Jokowi hanya patuh kepada pimpinan partai.
"Gua enggak mau 03 menang, karena gua capek lihat presiden yang diperlakukan sembarangan oleh bu Mega, emang lu enggak capek lihat presiden duduk di depan pimpinan partainya," ujarnya dikutip dari viedo TikTok @ddeldr pada Selasa (23/1/2024).
"Pak jokowi atau pak ganjar kalau enggak ada PDIP kasihan deh, emang lu enggak capek, emoh, enggak mau. enggak sedih lu, gua mah sedih," ujar Pandji.
Ia menyebut penghinaan kepada Presiden Indonesia kini malah datang dari Partai yang mengusung, bukan lagi dari para orang-orang yang suka memberikan kritik.
"Itu presiden kita lho, lu ngomongin soal penghinaan presiden, itu bukan keluar dari mulut-mulut yang berniat mengkritik beliau, tapi prilaku orang-orang yang berfikir punya hak atas presiden republik indonesia yang dipilih rakyatnya, itu penghinaan presiden," ujarnya.
Pandji pun dengan lantang, jika para pemilih ingin tetap seperti itu maka pilih saja Ganjar Pranowo sebagai presiden ke-8.
"Lu mau Presiden digituin, pilih ganjar," ucapnya.
Selain itu, Pandji juga melontarkan sindiran kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan putrinya Puan Maharani.
"Bu puan mungkin berubah, bu puan punya indikasi berubah, yang penting semua solid, tapi selama masih bu mega saya masih mempunyai kecurigaan yang sama," ujarnya.
Pandji pun juga memberikan kritikan, PDI Perjuangan dianggap sebagai partai dinasti yang memberikan kekuasaan partai ke trah Soekarno.
"Gimana coba gua bisa percaya sama PDIP? seminimal-minimalnya PDIP adalah fans club soekarno, seburuk-buruknya PDIP partai dinasti. Kalau untuk membuktikan cari pimpinan partai di luar keturunan soekarno, kan demokrasi. Bahkan setiap ada suara untuk itu, hilang," ujar Pandji Pragiwaksono.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu