Suara.com - Mantan Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono baru-baru ini melontarkan komentarnya mengenai sederet capres hingga Jokowi yang sowan ke Gubernur DIY sekaligus raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Diunggah dari video singkat di akun Twitternya, Arief Poyuono yang pernah jadi elite Partai Gerindra menyebut bahwa kehadiran para capres itu tak lain untuk mendapatkan wahyu Ratu yang dijaga dan dipegang oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Dalam keterangannya, Arief Poyuono pun menyebut bahwa siapa yang datang pertama kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X biasanya adalah yang kelak bakal jadi pemimpin Indonesia selanjutnya alias presiden.
Ia menyebut pola itu seperti yang terjadi di era SBY hingga Jokowi lalu.
"Memang yang pertama datang itu biasanya yang terpilih sebagai Presiden. Misal 2004 itu yang pertama datang Jusuf Kalla cawapres SBY, baru disusul Wiranto dan kemudian SBY. JK artinya dia buka jalan dulu lalu SBY. Akhirnya saat itu SBY kan yang menang," ungkapnya seperti dikutip Rabu (31/1/2024).
"Lalu saat Jokowi menghadapi Prabowo yang pertama kali datang juga Jokowi. Jokowi kemudian jadi presiden," imbuhnya.
Lebih jauh, menurut Arief Poyuono ketika Jokowi beberapa waktu lalu sowan ke Ndalem Kilen Keraton Yogyakarta bertemu dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X itu adalah upaya untuk mengembalikan wahyu ratu.
"Mengenai para presiden yang datang ke Sri Sultan HB X, mereka itu wajib mengembalikan wahyu ratunya kepada Sri Sultan yang menjaga itu. Masih ingat ngga tahun 1998, Sultan membuat seruan sejuta orang untuk demo menjatuhkan rezim Soeharto, karena dia ngga mau mengembalikan wahyu itu," katanya.
"Nah, SBY di akhir kekuasaannya di tahun 2014 datang ke Sultan mengembalikan wahyu ratu itu. Begitu juga ketika Jokowi kemarin itu ketika sowan ke Sri Sultan mengembalikan wahyu ratu itu. Artinya Jokowi ini sudah tidak lagi memiliki wahyu ratu, atau wahyu kepemimpinan sebagai pemimpin Indonesia," terangnya.
Baca Juga: 600 Pendeta PGPI Nyatakan Dukungannya untuk Prabowo dalam Malam Silaturahmi dan Makan Bersama
Sementara itu, capres Ganjar Pranowo sempat merespon ketika Presiden Jokowi pada Minggu (29/1/2024) lalu.
Ia saat itu pamer bahwa dirinyalah yang pertama kali sowan ke Sri Sultan HB X dan sempat melakukan pembicaraan tertutup selama dua jam.
Ditanya isi pembicaraannya, Ganjar mengaku ada banyak hal terutama mengenai kebangsaan dan kepemimpinan.
Berita Terkait
-
Eep dan Saiful Mujani Gaungkan Pemakzulan Jokowi, Diskak Mat Zulfan Lindan: Jangan Mau Dibodohi Orang Sok Pintar
-
Nusron Wahid Minta Penyebaran Isu Soal Fragmentasi dan Perpecahan dalam Kabinet Indonesia Maju Dihentikan
-
Dalam Silaturahmi dengan PGPI di Hambalang, Prabowo Cerita Asal Usul Nama Padepokan Garuda Yaksa
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar