Suara.com - Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Menko Polhukam di Lampung, Rabu (31/1/2024). Keputusan Mahfud tersebut langsung dipuji oleh Istana.
Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana menilai Mahfud menunjukkan tata krama ketimuran yang baik. Hal tersebut disampaikan Ari seusai Mahfud menyatakan diri mundur dari jabatannya sebagai menteri.
Baca Juga:
Ekspresi Emoh Gibran Lihat Kaos Kaesang, Erina Gudono Senyum Tipis: Karepmu Sang
Dorothea Eliana Indah Wanita yang Setia pada Si Gembel Kolektif Absolut Adian Napitupulu
Kata Paspampres Soal Penganiayaan Warga yang Bentangkan Spanduk Ganjar di Depan Jokowi
Dalam keterangannya, Mahfud ingin bertemu dahulu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sembari menyerahkan surat resminya.
"Jadi, tidak begitu saja dengan menyampaikan surat, tetapi beliau ingin menyampaikan langsung kepada Presiden. Ini sebuah tata krama ketimuran yang memang harus kita jaga dan kita hormati," kata Ari melansir dari Antara, Rabu.
Baca Juga: Tak Khawatir Pengaruh Khofifah dan Mahfud, Cak Imin Pede AMIN Raup Minimal 55 Persen Suara di Madura
Ari menyebut, pihak Istana begitu menghargai keputusan yang diambil Mahfud. Sebab, Mahfud tidak serampangan saat memutuskan mundur dari Kabinet Indonesia Maju.
Mengingat pada 2019 lalu, Mahfud ditunjuk sebagai menteri secara terhomat oleh Jokowi.
"Itu saya kira sebuah hal yang perlu kita hargai dan hormati," ujar Ari.
Lebih lanjut, Ari menegaskan pihak Istana sama sekali belum membahas soal pengganti Mahfud. Sebab, Mahfud sendiri belum secara resmi mengundurkan diri.
"Kami belum membicarakan soal pengganti karena beliau sendiri baru akan menyampaikan rencana akan diterima oleh Bapak Presiden," terangnya.
Mahfud MD mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Menko Polhukam. Pengunduran diri tersebut akan disampaikan langsung Mahfud melalui surat ketika bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Hal itu disampaikan Mahfud melalui live streaming di sela-sela kunjungannya di Lampung Tengah, Rabu (31/1/2024).
"Saat ini saya berada di Pura Ulundano, Lampung. Pura ini ada di tengah Danau Tirta Gangga, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah. Nah hari ini saya ingin menjawab semua pertanyaan siang malam sejak tangga 23 Januari itu saya menginformasikan dari Lampung juga bahwa saya membenarkan Pak Ganjar Pranowo bahwa paslon itu supaya mundur, termasuk Pak Mahfud," kata Mahfud.
Ia mengatakan, dirinya sudah sejak lama bersepakat dengan capresnya Ganjar untuk mundur dari jabatannya tersebut.
"Saya katakan saya memang sudah lama bersepakat dengan Pak Ganjar untuk mundur, tapi nunggu momentum. Momentum itu apa? momentum itu ya satu momen, situasi yang tepat dan itu harus disusun melalui pembicaraan-pembicaraan saya dengan Mas Ganjar, dengan partai-partai pengusung, yang bekerja sama mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud," tuturnya.
Menurutnya ia juga sudah berbicara dengan pihak Istana. Mahfud sendiri masih membawa surat resignnya tersebut dan akan disampaikan langsung ke Jokowi ketika bertemu.
"Maka hari ini saya sudah membawa surat untuk Presiden, untuk disampaikan ke Presiden langsung tentang masa depan politik saya yang belakangan ini menjadi perbincangan publik, dan surat ini akan disampaikan begitu saya mendapatkan jadwal ketemu dengan Presiden," ujarnya.
Berita Terkait
-
Mahfud MD Nyatakan Mundur Sebagai Menteri, Segini Gaji yang Akan Ditinggalkannya Sebagai Pembantu Presiden
-
Kala Mahfud MD Jadi Menteri: Dikode Tiga Kali hingga Belum Sarapan Jelang Pelantikan
-
Mahfud MD Mundur dari Menko Polhukam Sisipkan Kata 'Etika', di Bogor Gibran Malah Dapat Dukungan dari Anak Muda
-
Gaji Menkopolhukam Tembus Double Digit, Mahfud MD Yakin Lepas Jabatan Menteri?
-
Mundur dari Kabinet Jokowi, Mahfud MD Bersiap Kehilangan Gaji Segini
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan
-
Komisi III soal Isu Calon Kapolri: Wakapolri atau Suyudi, Kami...
-
Tiga Mahasiswa Masih Hilang Sejak Unjuk Rasa Akhir Agustus, KontraS: Diduga Penghilangan Paksa
-
Pakar Ingatkan Tim Reformasi Polri Jangan Cuma Jadi 'Angin Surga' Copot Kapolri
-
Reformasi Kepolisian Tak Cukup Ganti Kapolri, Butuh Political Will dari Presiden
-
Tewas usai Dicabuli, Jejak Pembunuh Mayat Bocah dalam Karung Terungkap Berkat Anjing Pelacak!
-
Harus Ada TPA Terpadu di PIK usai Ada Sanksi dari KLHK
-
Ganti Kapolri Tak Cukup! Presiden Prabowo Didesak Rombak Total UU Kepolisian