Suara.com - Jelang hari pencoblosan 14 Februari 2024, tensi politik Indonesia makin menghangat pasca pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh eks Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Ahok blak-blakan bahwa ia merasa seperti di-framming sebagai sosok yang bangkal halangi pencalonan Jokowi di Pilpres 2019. Hal ini diceritakan Ahok saat jadi bintang tamu di kanal Youtube 2045 Tv.
Ahok secara gamblang mengatakan bahwa dirinya di penjara pada kasus penistaan agama di 2017 terkait pencalonan Jokowi untuk periode kedua.
Baca juga:
- Ahok Bongkar Dalang Pemenjaraan Dirinya, Benarkah Sosok Ini?
- Ibu Kota Pindah ke Kaltim, Jokowi Tak Teruskan Cita-cita Soekarno, Ahok: Harusnya Kalteng
- Sudah Ditunggu Di Bandara Sejak Jam 3 Pagi, Anies Terharu Sambutan Masyarakat Manado
Eks Komisaris Pertamina itu kemudian mengatakan bahwa Jokowi sempat memanggilnya ke Istana Bogor.
"Beliau menyarankan atau minta saya mundur dari pencalonan (gubernur DKI). Saya bilang kalau saya mundur pencalonan gimana, kalau sudah daftar mundur, bisa pidana dong," ungkap Ahok.
"Jadi akhirnya harus diputuskan, Ahok harus ditahan," tambah Ahok.
Ahok divonis bersalah di kasus penistaan Agama pada 9 Mei 2017 setelah melewati 19 kali persidangan. Majelis Hakim yang saat itu diketuai oleh Dwiarso Budi Santiarto dalam amar putusannya mengatakan bahwa Ahok memenuhi unsur niat dan kesengajaan dalam pidatonya di Pulau Pramuka, 27 September 2016.
"Menyatakan terdakwa terbukti secara sah can meyakinkan melakukan pidana penodaan agama. Pidana penjara 2 tahun, meminta terdakwa ditahan. Membebankan terdakwa biaya perkara 5.000 rupiah," kata hakim.
Baca Juga: Sri Mulyani Terus Dibujuk Untuk Mundur
Sebelum vonis penjara kepada Ahok dijatuhkan, pada 9 November 2016, Presiden Jokowi sempat menerima sejumlah tokoh agama di Istana Negara Jakarta.
Saat itu, proses hukum kasus Ahok masih dalam penyelidikan di Bareskrim Polri. Jokowi dalam pernyataan resminya mengatakan bahwa ia tidak akan mengintervensi apalagi melindungi Ahok.
"Dan pada sore hari ini, saya menegaskan lagi, saya tidak akan mengintervensi apalagi melindungi," kata Jokowi terdiam sesaat.
"Saudara Basuki Tjahaja Purnama saat proses hukum sedang berjalan," lanjutnya. Terlihat dari video 7 tahun lalu itu, mimik Jokowi terlihat manyun usai mengatakan itu.
Jokowi kala itu juga mengatakan bahwa dalam proses hukum kasus Ahok tidak akan yang ditutupi agar tidak timbulkan dugaan kepada dirinya. Tampak dalam video tersebut, Khofifah Indar Parawansa dan juga Menteri Sektretaris Negara, Pratikno.
Berita Terkait
-
Sri Mulyani Terus Dibujuk Untuk Mundur
-
JK Tantang Jokowi Daftar ke KPU Kalau Mau Kampanye Prabowo-Gibran
-
Apesnya Mahfud MD, Tiga Kali Kena Prank Presiden Jokowi, Terakhir Gara-gara Gibran Jadi Cawapres
-
Presiden Jokowi Puji Produk Keripik Tempe Milik Nasabah PNM Mekaar di Sumatera Utara
-
Demo Pemakzulan Jokowi: Bergerak dari Trisakti, Massa Mahasiswa Long March ke Ring 1 Istana!
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang
-
Profil dan Pendidikan Rismon Sianipar yang Menduga Prabowo Tahu Ijazah Palsu Wapres Gibran
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?
-
Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur: Saksi Kunci Kembali Mangkir
-
ASN DKI Dapat Transportasi Umum Gratis, Gubernur Pramono: Tak Semua Gajinya Besar
-
Digelar Perdana Besok, Adam Damiri Siap Hadiri Sidang PK di PN Jakpus
-
Jakarta Utara Siaga Banjir Rob! Supermoon Ancam Pesisir November Ini