Suara.com - Pendakwah ternama Ustaz Abdul Somad atau UAS belum lama ini mengaku dilarang kampanye oleh Bawaslu. Meski tidak menjelaskan alasan larangan tersebut, UAS akhirnya memutuskan cara guna berkampanye mengenai pasangan calon atau paslon yang dia dukung.
Ada juga netizen yang menghubungkan larangan UAS berkampanye capres karena statusnya seorang ASN atau aparatur sipil negara di sebuah universitas.
Sebuah video memperlihatkan UAS tengah berceramah. Saat itu, UAS mengaku dirinya dilarang Bawaslu berkampanye.
"Ada pula yang bertanya, saya ini sudah diberitahu Bawaslu, tidak boleh cerita Presiden, tidak boleh menyebut nomor, tidak boleh menyebut angka, tidak boleh menyebut partai," ujar UAS.
Belum lama ini, UAS telah menyatakan dukungan terhadap pasangan calon atau paslon capres pada pemilihan presiden atau Pilpres 2024.
Dalam kesempatan Anies berkunjung ke rumah dan pesantrennya, UAS menyatakan dukungan terhadap pasangan calon nomor urut 1 ini.
Dukungan ini menjawab pertanyaan publik sekaligus pendukungnya, mengenaisiapa dukungan capresnya. Dukungan terhadap AMIN, Anies Baswedan dan Muhaimin pun menambah pundi suara untuk pasangan tersebut terutama untuk di Pulau Sumatera.
"Jika nama tidak bisa disebut, tidak boleh sebut nama, partai, nomor, maka saya sebut yang tidur di rumah saya," ujar UAS.
UAS pun kemudian menyebutkan jika memang sudah tidak boleh lagi disebut yang pernah tidur di rumah, pendakwah asal Sumatera Utara (Sumut),
"Yang tidur di rumah saya, tahu?," oke?, " sambung UAS.
Dia pun menyebutkan tidak akan lagi akan mengungkapkan dukungan pada capres, namun ia akan lebih memilih konsep bertanya.
"Oke kalau begitu, saya tanya saja, orang Tanjung Balai untuk capres pilih siapa? tanya UAS.
Sontak penontonnya menjawab mendukung paslon AMIN.
Ada pula netizen yang mengungkapkan jika UAS dilarang kampanye karena statusnya sebagai ASN yakni seorang dosen.
Berita Terkait
-
UAS Umpamakan Hubungan Santri dengan Kiai lewat Mahzab Cinta: Susah Dilogikakan!
-
Ustaz Abdul Somad Bantah Patok Tarif Dakwah Rp40 Juta, Arie Untung Ikut Bersaksi
-
Bukan Sekadar Hadiah, Ini Makna di Balik Peci dan Tasbih Ustaz Abdul Somad untuk Ruben Onsu
-
Ketemu di Mekah, Ruben Onsu Dapat Hadiah Tak Terduga dari UAS
-
Geger Puisi 'AMUK' UAS, Kritik Keras Pemerintah: Orang Lapar, Jangan Disuruh Sabar!
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
Detik-detik Maling Motor Asal Lampung Tewas Dihajar Massa di Gang Buntu Cengkareng
-
BRIN: Krisis Mikroplastik Jadi Alarm Perbaikan Sistem Sampah Nasional
-
Profil Dini Yuliani Istri Bupati Purwakarta Wafat: Pengusaha dan Politisi yang Dikenal Rendah Hati
-
Tragis! Diamuk Massa hingga Tewas, Maling Motor di Cengkareng Ternyata Bawa Pistol Mainan
-
Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, DPR: Sejak Awal Ini Bisnis Dikelola BUMN, Bukan Pemerintah!
-
Tragedi Sabu Patungan: Polisi Ungkap Motif Sepele di Balik Tebasan Kerambit Maut Jatinegara
-
Dalih 'Investasi Sosial' Jokowi soal Utang Whoosh Dikuliti DPR: Mana Akuntabilitasnya?
-
Skandal Chromebook: Pengacara Nadiem Tunjuk Hidung Stafsus, Siapa Dalang Sebenarnya?
-
Pesawat Haji Tak Lagi Terbang Kosong? Begini Rencana Ambisius Pemerintah...
-
Ditanya Soal Peluang Periksa Luhut dalam Kasus Whoosh, Begini Respons KPK