Suara.com - Kader PDI Perjuangan (PDIP) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengingatkan agar jangan mudah percaya atas janji Prabowo Subianto yang akan meneruskan program Nawacita, Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini disampaikan Ahok saat diwawancarai mengenai situasi hubungannya dengan Presiden Jokowi. Dalam perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 ini, Ahok mengungkapkan pilihan Jokowi memasangkan Gibran ialah langkah tidak tepat.
Jokowi dinilai tidak tepat menempatkan Gibran sebagai calon wakil presiden (Cawapres) Prabowo Subianto sebagai agenda meneruskan nawacita Jokowi saat ini.
"Jadi hati-hati dengan pernyataan jika Prabowo Subianto akan meneruskan program Jokowi," ujar Ahok dalam wawancara tersebut.
Disebutkan Ahok, situasi Prabowo Subianto memiliki pengalaman sebagai lawan Jokowi selama dua kali periode pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres). Situasi ini tidak mungkin dilupakan Prabowo.
Karena itu, Ahok mengingatkan agar Jokowi lebih berhati-hati dengan Prabowo, apalagi memasangkannya sebagai capres Gibran.
Bahkan mantan Gubernur DKI Jakarta ini memperingatkan agar jangan Jokowi sampai menyesal kemudian. "Jangan sampai kalian menyesal, melihat Jokowi dan Gibran disikat," ujar Ahok.
Ahok pun menguutip cerita Judas Kiss. Kisah persahabatan yang penuh penghianatan.
Disebutkan Jokowi sebaiknya lebih berhati-hati pada lawan yang mencium."Teman memukul, itu bermaksud baik, tapi berhati-hati dengan lawan yang mencium, itu tidak bermaksud tidak baik," ucap Ahok menegaskan.
Belakangan Ahok memang garang memberikan pernyataan mengingatkan jika Nawacita Jokowi tidak bisa dilaksanakan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto.
"Saya sebagai teman yang ingin pekerjaan Pak Jokowi berlanjut 10 tahun lagi dan itu hanya bisa dilanjutkan oleh Pak Ganjar," tegas Ahok.
Berita Terkait
-
Momen Pebalap Marc Marquez Bertemu Presiden Prabowo di Istana Negara
-
Heboh Ada Foto Presiden Prabowo di Reklame Israel, Dasco: Perlu Dicek
-
Sebelum 'Adu Geber' di Sirkuit Mandalika, Marc Marquez Merapat ke Istana
-
Alarm untuk Roy Suryo? Denny Darko Ramal Polemik Ijazah Jokowi Berakhir Bui: Mereka Akan Lupa Diri
-
Prabowo: Pemimpin Harus Berani Bermimpi Besar Demi Rakyat!
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum