Suara.com - Film dokumenter Dirty Vote kian menjadi pembicaraan publik usai dirilis pada 11 Februari 2024 lalu. Dalam film yang disutradarai Dandhy Dwi Lanksono mengungkap sejumlah upaya sistematis, kecurangan, hingga kejadian puncaknya mengenai putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Setelah dirilis, film ini pun mematik dinamika politik terutama mengaitkan dukungan pada pasangan calon (paslon) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) saat ini. Namun dari dimamika tersebut pun muncul sikap kecewa yang menguatkan pilihan untuk tidak memilih alias golput.
Meski golput juga merupakan sikap politik namun salah satu pemeran film dokumenter DIrty Vote, Zainal Arifin Mochtar mengungkapkan pendapatnya mengenai pilihan tetap memilih agar menghindari orang tidak layak memimpin malah berkuasa.
Di sebuah video yang viral, Zainal mengungkapkan bagaimana sisi lain dari berdemokrasi. Menurut ia, demokrasi bukan memilih seorang malaikat sebagai pemenang.
Dosen UGM ini mengungkapkan demokrasi ialah memastikan jika orang yang tidak layak sudah seharusnya tidak memimpin apalagi berkuasa.
"Pada dasarnya, demokrasi ialah bekerja secara lesser evil, ya the best among the worst, kita memilih yang terbaik dari orang yang tersedia," ujarnya menjelaskan.
Baca juga:
Kampanye Akbar JIS vs GBK dari Penanganan Sampah, Mana yang Lebih Baik?
Ibu-ibu dan Petugas Ribut di Pasar Bukittinggi Saat Bagi Kalender Anies: Kalau Prabowo Boleh?
Secara tersirat makna yang disampaikan seolah juga tidak membenarkan munculnya golput."Lalu bahanya apabila kita tidak memilih malah suara kita akan sangat mungkin dipergunakan oleh orang yang buruk untuk menang dengaan mencurangi pemilu," ujarnya menjelaskan.
Sehingga, menurut ia, hal yang paling bisa dilakukan ialah mencari cara agar orang yang tidak layak agar jangan berkuasa.
"Yang harus kita hindari ini, orang buruk berkuasa," ujarnya menegaskan.
Dia menekannya dengan menggunakan pernyataan jika dalam kehidupan demokrasi jangan mencari malaikat, namun nan bisa dilakukan ialah tidak memberikan kesempatan pada mereka yang tidak layak memimpin.
"Ya begitulah demokrasi bekerja," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Lagi Viral! Dirty Vote II o3 Rilis di YouTube dan Bongkar Oligarki
-
Kenapa Dinamakan Dirty Vote II o3? Makna Otot, Otak, Ongkos di Karya Dandhy Laksono
-
Profil 4 Pemeran Film Dirty Vote II o3, Rekam Jejak Pendidikan Prestisius
-
Link Nonton Dirty Vote II o3 Karya Dandhy Laksono, Gratis Full Movie
-
Film Dokumenter Dirty Vote 2 Bahas Apa? Karya Dandhy Laksono Bakal Segera Rilis
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India