Suara.com - Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya, menyampaikan pertemuan antara Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, disuguhi dengan semangkuk bakso dan sepiring mi goreng.
Willy menyebut, Surya Paloh dan Jokowi menggelar pertemuan tertutup selama satu jam sembari makan malam.
"Sambil makan bakso, mie goreng. Bicara banyak hal tentang kebangsaan, situasi dinamika Indonesia terjadi sekarang," kata Willy kepada wartawan, dikutip Senin (19/2/2024).
Paloh, kata Willy, sejauh ini tidak pernah menutup peluang berkomunikasi dengan pihak mana pun termasuk Jokowi.
"Pak Surya seorang yang terbuka yang terbuka berkomunikasi dengan siapa saja," ucap Willy.
Dia mengatakan tidak ada pesan khusus dari Jokowi untuk Paloh dalam agenda makan malam itu. Bahakan, menurut Willy, tidak ada yang terlalu istimewa dari pertemuan Paloh-Jokowi.
"Nggak ada pesan apa-apa (Jokowi ke Paloh). Biasa aja dialog ya dan ini kan pertemuan Pak Surya dan Pak Jokowi ini bukan hal yang barulah," bebernya.
Selain itu, Willy turut menanggapi isu panas-dingin hubungan Paloh dan Jokowi belakangan lantaran NasDm mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres 2024.
"Ya dalam hidup ini turun naik itu suatu kewajaran. Kadang-kadang up and down, itu sebuah proses dinamika yang kita harus lihat dan kita cermati terjadi pada siapa pun," ujar Willy.
Baca Juga: Jokowi Bakal Wariskan Utang Rp8.144 Triliun ke Presiden Selanjutnya
Ketika ditantai mengenai adanya tawaran Jokowi kepada Paloh untuk bergabung dalam koalisi pemerintahan, Willy enggan banyak berkomentar.
"Ah terlalu dini (Jokowi ajak Paloh gabung koalisi pemerintah)," imbuhnya.
Sebelumnya, Jokowi menggelar pertemuan dengan Surya Paloh pada Minggu (18/2/2024) malam. Pertemuan tersebut digelar di Istana Kepresidenan Jakarta secara tertutup.
Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana mengungkapkan, pertemuan antara Jokowi dengan Surya Paloh banyak berbicara berbagai hal. Mulai dari dinamika politik hingga pemilu.
“Silaturahim (Jokowi dan Surya Paloh) membicarakan agenda agenda kebangsaan, (upaya) menghadapi berbagai tantangan global, termasuk hal-hal yang terkait dinamika politik dan pemilu,” kata Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana melalui pesan singkat.
Menurut Ari, Jokowi sebelumnya menegaskan bahwa silaturahim dengan tokoh-tokoh politik sangat baik, apalagi untuk kebaikan bangsa dan negara.
Berita Terkait
-
Jokowi Bakal Wariskan Utang Rp8.144 Triliun ke Presiden Selanjutnya
-
PDIP Siap Jadi Oposisi, Begini Respons Jokowi
-
Megawati: Nanti di Suatu Masa Kau Kan Merasa Sakit Hati, Pesan Menohok untuk Jokowi?
-
Bongkar Isi Pertemuan dengan Surya Paloh di Istana, Jokowi Kasih Kode Begini
-
Membaca Pertemuan Jokowi-Surya Paloh: Strategi Rekonsiliasi Atau Memecah Koalisi?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang
-
Profil dan Pendidikan Rismon Sianipar yang Menduga Prabowo Tahu Ijazah Palsu Wapres Gibran
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?