Suara.com - Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon membantah anggapan sebagian orang mengenai kekecewaan dirinya atas masuknya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY ke kabinet Jokowi-Maruf.
Hal ini diungkapkan Jansen Sitindaon saat menjawab pernyataan netizen mengenai dirinya yang tidak setuju langkah AHY menjadi menteri.
"Gua yakin banget secara pribadi bang @jansen_jsp pasti gak setuju AHY masuk kabinet tapi apalah daya," ujar seorang netizen.
Baca Juga:
Momen Anies Baswedan Terlihat Gelagapan Gegara Cak Imin Ucap Tiga Kata Ini
Jansen Sitindaon membantah anggapan tersebut. Ia mengatakan sangat setuju AHY masuk dalam kabinet Indonesia Maju.
Menurut Jansen Sitindaon, AHY punya kapasitas untuk menjadi menteri karena memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni.
"Mulai dari sekolah dalam-luar negeri, bahkan sekolah sipil sampai militer. Jaringan, otot dan infrastruktur politiknya pun kuat. Jadi mas AHY ini akan kokoh kalau jadi pejabat. Gak gampang di tawar-tawar," kata Jansen di akun X.
Selain itu lanjut dia, AHY juga sudah beres dengan dirinya sendiri dan keluarganya. Untuk itu Jansen yakin AHY tidak akan ragu-ragu menggebuk mafia tanah.
"Ditambah lagi mas AHY ini orangnya berani. Itulah sedikit testimoniku selama bertahun-tahun ini mendampingi dan kenal beliau," ucap Jansen.
Yang membuat Jansen terkejut, adalah datangnya jabatan menteri untuk AHY mendahului ekspektasi mereka selama ini.
Selama ini Jansen berpikiran AHY baru akan menjadi menteri di era pemerintahan Presiden Prabowo nanti. Sebab menurutnya, Demokrat memilik hak untuk itu karena ikut mendukung dan berjuang untuk kemenangan Prabowo.
"Kami habis-habisan di banyak tempat dan daerah buat acara kegiatan dll. Bukan hanya kader saja, bahkan sampai pak SBY sajapun ikut turun utk kemenangan pak Prabowo kemarin dll," kata Jansen Sitindaon.
Berita Terkait
-
Beda Pendidikan Erina Gudono vs Aliya Rajasa: Pantas Jadi Menantu Presiden RI, Ternyata Sama-sama Mengintimidasi
-
AHY Belum Laporkan LHKPN Usai Dilantik Menteri, KPK Segera Layangkan Surat!
-
Menerka Siasat Jokowi Setelah Merangkul AHY ke Dalam Kabinet, Menguatkan Pondasi Politiknya Pascapemilu?
-
Bukan Biru Lagi, AHY Pakai Seragam Ini Mengawali Tugas di Kementerian ATR/BPN
-
Annisa Pohan Ternyata Hampir Gagal Jadi Menantu Presiden, Sempat Tak Cocok dengan AHY
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!