Suara.com - Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD menegaskan bahwa dirinya tak ikut terlibat dalam rencana hak angket yang akan dilakukan capresnya, Ganjar Pranowo terhadap dugaan kecurangan Pilpres 2024.
Hal itu menyusul status dirinya yang bukan dari partai tertentu. Sementara hak angket dilakukan oleh urusan partai yang nantinya diselesaikan di DPR RI.
Dalam cuitannya di Twitter atau X @mohmahfudmd, Jumat (23/2/2024), mantan Menkopolhukam itu mengunggah salah satu pernyataannya yang dimuat oleh salah satu media konvensional.
"Statemen saya ini clear. Saya tidak ikut urusan hak angket bukan karena perbedaan pandangan dengan Mas Ganjar. Tapi secara konstitusi hak angket itu urusan parpol di DPR, bukan urusan paslon capres/cawapres. Saya bukan orang parpol atau anggota DPR. Kalau Mas Ganjar memang orang parpol," katanya.
Baca Juga:
Jumlah Suaranya Beda Jauh, Ijazah Vicky Prasetyo dan Dede Sunandar Jadi Sorotan
Pernyataannya tersebut memang terkesan netral karena Mahfud tak terafiliasi ke partai apapun sejauh diusung untuk menjadi cawapres mendampingi Ganjar Pranowo.
Di sisi lain, mantan Hakim MK ini juga sudah mengetahui bagaimana birokrasi dalam pemilu. Bahkan sebelum diusung menjadi cawapres, Mahfud sudah memprediksi bahwa akan ada teriakan kecurangan yang mengarah kepada KPU pada Pemilu 2024 ini.
Pernyataan dan penegasan tersebut disambut positif sejumlah netizen. Tak sedikit yang memuji bagaimana Mahfud MD menempatkan pribadinya sebagai negarawan.
"Manyala prof!" balas salah satu akun.
"Clear prof!" bahas netizen lainnya.
"Sampean memang pemenang dan negarawan prof," dukung lainnya.
"Kalau sampai ada yang menafsirkan Pak Mahfud tolak hak angket dan berseberangan dengan Ganjar, berarti daya nalarnya setengah watt. Beliau menjelaskan bahwa itu ranah parpol, dia bukan orang parpol," kata lainnya.
Seperti diketahui, Ganjar Pranowo mengusulkan untuk melayangkan hak angket ke DPR RI untuk menelusuri dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Berita Terkait
-
Saat Komedi Menjadi Cermin: Agak Laen 2 Menyala Pantiku dan Ketidakpercayaan pada Pejabat
-
Jangan ke MA, Mahfud MD Dorong Presiden Ambil Alih Pembatalan Perpol Jabatan Sipil Polri
-
Berapa Penonton 'Agak Laen 2' Sekarang? Jegel cs Dapat Jam Mahal usai Capai Target
-
Nazar Agak Laen di CFD Diserbu Ribuan Orang, Bene Dion Kaget: Kirain Penontonnya Hantu
-
Capai 7 Juta Penonton, Agak Laen 2 Raih Posisi ke-4 Film Indonesia Terlaris
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Nasib 6 Polisi Pengeroyok Matel Kalibata di Ujung Tanduk, Sidang Etik Digelar Hari Ini
-
Sejumlah Tiang Listrik di Tebet Miring, Warga Khawatir Roboh Diterpa Angin Kencang
-
Sultan Dorong Ekstensifikasi Sawit di Papua dengan Tetap Jaga Keseimbangan Ekologis
-
Jakarta Tumbuh, Warga Terpinggirkan: Potret Ketimpangan di Pulau Pari, Marunda, dan Bantargebang
-
Fakta Baru Kasus Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Temukan 19 Luka Benda Tajam
-
Serikat Pekerja: Rumus UMP 2026 Tidak Menjamin Kebutuhan Hidup Layak
-
Peringati Hari Migran Internasional, KP2MI Fokuskan Perhatian pada Anak Pekerja Migran
-
Tak Ada Barang Hilang, Apa Motif di Balik Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon?
-
Diduga Serang Petugas dan TNI, 15 WNA China Dilaporkan PT SRM ke Polda Kalbar
-
Menkes Kirim 600 Dokter ke Aceh Mulai Pekan Depan, Fokus Wilayah Terisolasi