Suara.com - Politisi PPP, Muhammad Romahurmuziy mengakui keunggulan peran Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pemilu 2024.
Hal itu berbeda dengan Presiden yang ia usung Ganjar Pranowo. Menurutnya Ganjar sudah pasti kalah jika Presiden Jokowi ikut cawe-cawe.
Bahkan, di daerah yang disebut sebagai kandang banteng, Ganjar harus mengakui kekalahan.
"Pertama kita harus jujur mengakui, bahwa branding powernya pak jokowi lebih kuat daripada branding powernya Ganjar Pranowo, apapun pak Jokowi 9 tahun berkuasa secara Nasional, Ganjar Pranowo 10 tahun berkuasa tapi hanya Jawa Tengah," ujar Romahurmuziy dikutip di YouTube Total Politik pada Senin (26/2/2024).
Pria yang sering dipanggil Romi itu pengalaman Ganjar dengan Jokowi tentu jauh berbeda.
"Yang kedua, branding power seorang Presiden dengan Gubernur tentu berbeda, pasti kuat pak Jokowi," ujar Romi.
"Yang ketiga, bahwa yang maju sebagai wakilnya pak Prabowo anak Pak Jokowi. Sedangkan Ganjar atau pak Mahfud enggak ada juga ponakan pak Jokowi," tambahnya.
Selain tiga faktor itu, Romi juga mengungkapkan kebiajakan Presiden Jokowi jelang hari pemungutan suara juga menjadi pengaruh.
"Masak kita enggak percaya sih keputusan kenaikan gaji ASN diteken Presiden melalui kepres tgl 13 februari, h-1 pemilu dicairkan," ujarnya.
Padahal, biasanya kenaikan gaji ASN dilakukan tidak secepat itu. Menurut Romi paling cepat adalah april, karena menunggu laporan SPT 31 maret.
"Kira-kira pengusaha sudah setor," ujarnya.
Romi menyebut kebijakan Presiden Jokowi bukan secara kebetulan. Melainkan sudah direncanakan.
"Tapi ini dicairkan h-1 pemilu, masak kita tidak menggangap itu desain. Di politik tidak ada yang kebetulan," ujarnya.
Sementara itu, Capres 03 Ganjar Pranowo masih tidak terima dengan hasil perolehan suara saat ini.
Ganjar mengusulkan hak angket dan hak interpelasi untuk Pemilu 2024 saat mengadakan rapat bersama Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Jakarta, pada 15 Februari 2024.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
Terkini
-
Ancam 'Ngamuk' di Polda, Firdaus Oiwobo Desak Polisi Tangkap Roy Suryo Cs: Gua Bawa Tenda!
-
Gugat Kelangkaan BBM, Sidang Perdana Ditunda Gara-gara Pengacara Menteri Bahlil Tak Bawa Surat Kuasa
-
Eks Kabareskrim Susno Duadji Sebut Roy Suryo Cs Tak Bisa Jadi Tersangka Ijazah Jokowi, Ini Alasannya
-
Bakal Dilantik Jadi Ketua Komite Percepatan Pembangunan Papua, Ribka Lepas Jabatan Wamendagri?
-
Coaching Clinics LMS 2025: Kupas Tuntas Business Model Hingga Event Production
-
Membusuk Tanpa Busana, Mayat Anak di Indekos Penjaringan Ternyata Tewas Dianiaya: Siapa Pembunuhnya?
-
Gibran Diterpa Isu Ijazah, KPU Solo Pasang Badan: Dokumen Sah Sejak Pilkada 2020
-
Rahasia 'Dapur' Konten Otomotif yang Laris Manis di Media Lokal Dibongkar Eksklusif di LMS 2025
-
Sore Ini, Prabowo Bakal Lantik Ribka Haluk jadi Ketua Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua
-
Misteri 'Orang Baik' Penengah Konflik PPP, Siapa Sosok di Balik Islah Mardiono-Agus Suparmanto?