Suara.com - Co Captain Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Thomas Lembong atau Tom Lembong ikut memberikan pendapatnya perihal kenaikan harga beras yang terjadi belakangan ini.
Tom Lembong menyebut jika kenaikan harga beras tak terlepas dari kebijakan bantuan sosial (bansos) besar-besaran yang dilakukan menjelang Pemilu 2024.
Dia bahkan mengungkapkan, kondisi pasar beras saat ini sedang kacau balau.
"Kondisi pasar beras di Indonesia itu lagi kacau balau dan itu kalau saya menanggapi secara teknokratis, secara profesional. Hampir pasti ada kaitannya dengan kebijakan yang diambil di saat-saat di bulan-bulan Pemilu terkait bansos," ujar Tom dalam potongan video yang dibagikan akun X @Mdy_Asmara1701, dikutip Selasa (27/2/2024).
Mantan Menteri Perdagangan itu juga menjelaskan bahwa indikasi penyaluran bansos tersebut berdampak pada tingginya harga beras saat ini. Hal tersebut terlihat lantaran pemerintah telah menguras stok Bulog hingga 1,3 juta ton.
Menurut Tom Lembong, angka itu sangat signifikan sehingga membuat ketersediaan beras berkurang secara drastis.
"Kebijakan bansos yang ditempuh itu menguras stok (beras) Bulog sampai 1,3 juta ton. Itu angka yang sangat signifikan," terangnya.
Unggahan tersebut memicu beragam komentar warganet. Banyak yang sependapat dengan Tom Lembong, namun ada juga tak sepaham.
"Pak Tom bukan mengomentari harga beras naik scr langsung ya guys (meanwhile ini bakal dicounter buzzer yg pura2 jadi petani dan bilang mereka untung kok), Pak Tom mengomentari stoknya yg kacau & dikuras untuk kebutuhan tertentu ditengah krisis iklim, hrusnya punya cadangan banyak," tulis netizen.
"Banyak Sekali beras untuk bansos saat menjelang pemilu? Dimiskinkan dngn kenaikan harga BBM?, Dipaksa dukung dngn dikasih bansos?, sayang Sekali 01 tak punya bansos untuk maksa dukungan rakyat, gunakan pasilitas negara tuk pemenangan paslon tertentu? Cawe cawe itu nyanta!!!" sahut yang lain.
"Bukan karna bansos pak Lembong...karna keadaan." sebut warganet.
Tag
Berita Terkait
-
2 Cara Cek dan Daftar DTKS Online untuk Mendapatkan Bansos Pemerintah
-
Cara Cek Status Bantuan Sosial (Bansos) Melalui SIKS-NG
-
Cara Ambil Bansos Rp900 Ribu di Kantor Pos, Bisa Diwakilkan Asal Bawa KTP dan KK
-
Status "SI" di SIKS: Apakah Dana Bansos Sudah Bisa Transfer Rekening?
-
Bansos Akhir Tahun Mulai Cair! Begini Cara Cek Nama Penerima Online
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter
-
Makin Ngeri! Terbongkar Modus Baru Peredaran Miras COD: Diantar Pengedar ke Pemesannya
-
Bus Rombongan FKK Terguling di Tol Pemalang, 4 Orang Tewas!
-
3 Fakta Kereta Purwojaya Anjlok di Bekasi, Jalur Terblokir Sejumlah KA Terdampak
-
Bukan Cuma Mesin EDC, KPK Kini Juga Bidik Korupsi Alat Pengukur Stok BBM di Kasus Digitalisasi SPBU
-
Kerajaan Thailand Berduka: Ratu Sirikit Meninggal Dunia di Usia 93 Tahun karena Komplikasi Penyakit
-
Tragis! Mulut Asem Mau Nyebat, Pegawai Warkop di Kebon Jeruk Tewas Tersetrum Listrik
-
PDIP Gaungkan Amanat Bung Karno Jelang Sumpah Pemuda: Indonesia Lahir dari Lautan, Bukan Tembok Baja
-
Heboh Polisi di Bali Terlibat Perdagangan Orang Modus Rekrut Calon ABK, Begini Perannya!
-
Umrah Mandiri: Kabar Baik atau Ancaman? Ini Kata Wamenhaj Soal Regulasi Baru