Suara.com - Koalisi Indonesia Maju menepis anggapan lobi-lobi partai pendukung Prabowo-Gibran mengajak partai lain untuk bergabung dalam rangka mencegah wacana hak angket di DPR terealisasi.
Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor menegaskan pihaknya di KIM tidak ada keinginan mengadang niat dua kubu paslon untuk melakukan hak angket. Ia justru mempersilakan kubu Anies-Muhaimin maupun Ganjar-Mahfud untuk meneruskan wacana hak angket.
"Oh yang jelas tidak ada kami untuk mengadang atau membendung angket. Silakan saja hak angket itu digulirkan oleh teman-teman di parlemen DPR RI. Ya kan," kata Afriansyah kepada Suara.com, Kamis (29/2/2024).
Menurut Afriansyah, dua kubu paslon jangan sebatas memunculkan wacana hak anget semata, melainkan juga harus memberikan bukti-bukti. Meski begitu, ia justru berkeyakinan hak angket tidak akan terealisasi.
"Mereka harus bisa membuktikan dan mereka jangan membuat psywar atau framing politik saja, buktikan. Jadi itu yang membuat dasar kami yakin bahwa tidak akan ada temuan angket yang dan angket tidak akan terjadi," kata Afriansyah.
Afriansyah Noor sebelumnya menyampaikan pihaknya sudah mulai membuka komunikasi informal ke partai di luar KIM. Komunikasi yang dilakukan usai 14 Februari 2024 itu bertujuan mengajak partai lain bergabung.
"Sambutan mereka positif, sambutan mereka dan mereka juga ya intinya kan harus ada pembicaraan yang lebih lanjut ya," kata Afriansyah kepada Suara.com, Kamis.
Meski mendapat sambutan positif dalam komunikasi informal, namun untuk berlanjut ke tahapan selanjutnya, KIM maupun partai di luar koalisi tersebut maaih sama-sama menunggu Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil akhir penghitungan resmi atau real count.
"Sementara ini kita masih menunggu hasil putusan tanggal 20 Maret, KPU RI umumkan resmi baru lah kita bergerak," kata Afriansyah.
Baca Juga: Hasan Nasbi Pensiun dari Dunia Konsultan Politik, Dapat Jabatan Baru dari Prabowo?
"Dan konunikasi yang sekarang kami lakukan ya informal saja pertemanan saja, sama'sama pimpinan parpol," sambungnya.
NasDem Bantah Ada Lobi dari Jokowi
Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni, memastikan tidak ada lobi-lobi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Ketua Umum NasDem, Surya Paloh dalam pertemuan di Istana Kepresidenan beberapa waktu lalu.
Sahroni menyebut Jokowi tidak melobi Surya Paloh agar mendukung pasangan calon (paslon) lain dalam Pilpres 2024.
"Jadi bukan pada momen yang sekarang seolah-olah dukungan capres presiden kepada paslon tertentu dijustifikasi terkesan mau dilobi, enggak ada, masih dinamis," kata Sahroni saat ditemui di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (22/2/2024).
Selain itu, Sahroni menerangkan bahwa pertemuan Surya Paloh dan Jokowi juga tidak ada ajakan untuk bergabung dalam koalisi lain.
Berita Terkait
-
Hasan Nasbi Pensiun dari Dunia Konsultan Politik, Dapat Jabatan Baru dari Prabowo?
-
Megawati Mesti Sat Set! Kalau PDIP Lamban, Hak Angket Hanya Sebatas Mimpi Belaka
-
Diklaim Jadi Anggota DPR RI yang Sepakat Ajukan Hak Angket Pemilu 2024, Irma Suryani NasDem Ngaku Begini
-
Bukan Pemilu Ulang, Target Utama Hak Angket Adalah Melengserkan Jokowi
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
Peluk Hangat Anak-anak Soeharto di Istana Usai Terima Gelar Pahlawan Nasional, Titiek Tersenyum
-
Akhir Drama Penculikan Bilqis: Selamat Tanpa Luka, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Terungkap! 7 Fakta Jaringan Sadis Penculikan Bilqis, Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam
-
Akhirnya Pahlawan! Ini Sederet Fakta di Balik Gelar Nasional Soeharto
-
Babak Baru Korupsi Petral, Siapa Tersangka yang Dibidik Kejagung dan KPK?
-
Dunia Sorot Soeharto Jadi Pahlawan: 'Diktator' Disematkan Gelar Kehormatan oleh Menantunya
-
Jangan Ekstrem! Pesan Tutut Soeharto untuk Pengkritik Gelar Pahlawan Sang Ayah
-
Gelar Pahlawan Tak Hapus Dosa Orde Baru? Respons Putri Soeharto Soal Tuduhan HAM dan Korupsi Ayahnya
-
Soeharto Resmi Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, Aktivis Sejarah: Ini Mengkhianati Reformasi
-
Pemerintah Pusat Mau Batasi Game PUBG Imbas Kejadian di SMAN 72 Jakarta, Begini Respons Pramono