Suara.com - Mahfud MD baru-baru ini memberikan respon terharu atas video pengamat politik Eep Saefulloh Fatah yang menangis saat mengingat pesan Bung Hatta.
Di dalam potongan video yang diunggah ulang Mahfud MD itu, Eep Saefulloh mengingatkan perihal pernyataan Bung Karno ketika diadili di negeri Belanda saat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Pledoi Bung Hatta ketika diadili kala itu merupakan pengingat betapa berharganya tanah air Indonesia yang wajib untuk dijaga dan dirawat.
Dengan terisak, Eep pun meminta seluruh masyarakat menjaga semangat seperti yang dilakukan Bung Hatta dengan merawat dan menjaga kedaulatan Indonesia paling tidak hingga 2029 mendatang.
"Sodara-sodara maafkan saya dengan suasana yang tidak terduga saat ini, tapi sejak awal saya merancang program ini saya memang menginginkan saya berbicara dari hati saya," ucapnya seperti dikutip Senin (4/3/2024).
"Karena itulah tidak ada skrip atau telepromter di depan saya sejak awal. Karena dengan cara itu saya berbisa berbicara dari hati saya. Maka dari hati saya yang terdalam saya ingin mengajak semua orang untuk mengingat Mohammad Hatta, dalam pledoinya saat diadili dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di Belanda, Hatta mengutip seorang penyair dan mengatakan hanya ada satu tanah airku, dan ia tumbuh dengan amalku, saudara hanya ada satu tanah air kita Indonesia, dia akan terjaga dia akan terawat dia akan besar karena kerja setiap kita. Mari kita kerjakan itu setidaknya hingga 2029," jelasnya.
Pernyataan Eep Saefulloh itupun direspon Mahfud MD yang mengaku terharu melihatnya.
"Mas Eep, saya ikut terharu nonton video Mas Eep yg sambil menangis ini. Terus berjuang, Mas, demi Indonesia tercinta. Indonesia merdeka utk harkat manusia dgn demokrasi yg berkeadaban adl atas berkat dan rahmat Allah SWT. "Tidak ada perjuangan yang sia-sia", kata Bung Karno," ucapnya.
Namun, respon Mahfud MD tersebut tak sedikit yang justru menuai cibiran netizen.
Baca Juga: Usai Digoda Dapat Suara 16 Persen, Mahfud MD Diingatkan Isi Baterai: Sudah Full!
"Harusnya nangisnya sebelum pilpres pasti menang," kata budi.
"kita lihat ke depan dia berbuat apa prof.. atau hanya gimick semata tuk popularitas... karena banyak di indonesia sekarang ini yang mengaku memikirkan bangsa berbicara tentang bangsa hanya gimick di media tuk popularitas.. no action talk only.., tulis candri.
"Drama nggak bermutu," kata katamso.
"Mohon maaf prof air mata politisi mah ngapusi," kata sata.
"Waduh paaak paaak..Nyindir nih yee..," kata afber.
"Kalah mah kalah aja," kata dewe.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
Regulasi Terus Berubah, Penasihat Hukum Internal Dituntut Adaptif dan Inovatif
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre