Suara.com - Politisi Partai Demokrat Andi Arief menyerang dua tokoh yang sering mengkritik kebijakan pemerintah, Muhammad Said Didu dan Dokter Tifa.
Said Didu dan Dokter Tifa memang aktif memberikan kritik terkadang nyinyir terhadap pemerintah dan juga paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Said Didu misalnya akhir-akhir ini sangat sering menyerang Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY karena bergabung ke Pemerintahan Jokowi-Maruf.
Baca Juga:
Bukan Ridwan Kamil, Gus Miftah Sebut Sosok Ini Kandidat Terkuat Jadi Gubernur Jabar, Ini Alasannya
Siti Atikoh Ungkap Omongan Ganjar soal Urusan Ranjang yang Membuatnya Makin Cinta
Serangan-serangan Said Didu terhadap AHY ini tampaknya membuat gerah para elit Partai Demokrat, termasuk Andi Arief.
Lewat akun X, Andi Arief balik menyerang Said Didu. Ia membandingkan antara orang yang berjuang melalui partai dengan kritikan orang nonpartai seperti Said Didu.
Bahkan Andi Arief sampai menyebut Said Didu dan Dokter Tifa seperti orang stres yang selalu nyinyir di media sosial.
Baca Juga: Sentil Dugaan Kecurangan di Sirekap, Said Didu Sebut-sebut MU hingga Colek Mahfud MD
"Mana yang lebih beradab, anak-anak muda dan para senior yang mau berjuang melalui partai, atau celometan mirip orang stress seperti Bang @msaid_didu dan dokter @DokterTifa," tulis Andi Arief.
Said Didu menanggapi pernyataan Andi Arief yang menyebutnya mirip orang stres. Menurut dia, pernyataan Andi Arief itu sangat kasar.
Said Didu mengatakan, dirinya selama ini berjuang menggunakan uang sendiri dan ia menanggung risiko itu sendiri. Ini kata Said Didu berbeda dengan Andi Arief yang berjuang lewat partai menggunakan uang rakyat.
"Wuiihhh kasar amat. Saya berjuang dengan uang dan resiko saya sendiri secara pribadi. Anda berjuang lewat Partai yang terima uang rakyat," ujar Said Didu.
Walau begitu, Said Didu meminta Andi Arief untuk tidak merasa lebih mulia dari dirinya hanya karena berjuang melalui partai.
"Janganlah menganggap diri anda lebih mulia hanya karena menjadi anggota Partai sementara kami yang berjuang tidak lewat Partai seakan kastanya lebih rendah," sambung Said Didu.
Berita Terkait
-
Sentil Dugaan Kecurangan di Sirekap, Said Didu Sebut-sebut MU hingga Colek Mahfud MD
-
Fedi Nuril Sindir Kader Demokrat: Lebih Cepat Jempolnya Daripada Otak, Apa Sebabnya?
-
Dapat Suara Tertinggi di PAN Dapil Jabar 4, Desy Ratnasari Terancam Tak Lolos ke Senayan, Kok Bisa?
-
Said Didu Terus-terusan Nyinyirin AHY, Kader Demokrat: Kenapa Kalian Masih Kesetanan?
-
Jubir Timnas Amin Nyinyir AHY Bungkuk ke Jokowi, Petinggi Demokrat Pasang Badan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu