Suara.com - Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghentikan segala operasi militer di Tanah Papua. Pasalnya, adanya pengerahan militer tersebut disebut-sebut justru membuat konflik di Tanah Cendrawasih kian memanas.
"Kami mendesak sejumlah pihak terutama Presiden Jokowi sebagai kepala negara untuk melakukan penghentian operasi militer di Papua secara menyeluruh, bukan lagi secara parsial atau secara separuh, tapi secara menyeluruh," ujar Koordinator KontraS Dimas Bagus Arya saat konferensi pers di Kantor KontraS, Jakarta Pusat, Senin (4/3/2024).
Dimas menilai pengerahan kekuatan militer untuk menumpas berbagai konflik dan kekerasan di Papua tidak terbukti dapat meredam konflik di sana. Terutama konflik di wilayah Provinsi Papua tengah, Papua Pegunungan dan Papua Barat Daya.
"Karena operasi militer tidak terbukti dapat efektif meredam konflik dan juga kekerasan yang ada di Papua," kata Dimas.
Menurut Dimas, pengerahan kekuatan militer untuk mengatasi konflik di Papua menjadi hal yang tidak efektif. Operasi militer yang dilakukan di wilayah Papua hanya akan menambah anggaran pengeluaran negara.
"Hanya menambah anggaran, karena lagi-lagi operasi ini dipakai oleh TNI-Polri untuk menambah cost anggaran dan juga alokasi APBN dan ini bisa kita maknai sebagai upaya untuk tidak efektif dalam penggunaan anggaran negara," jelasnya.
Lebih lanjut, Dimas menyarankan penuntasan konflik di Tanah Papua lebih mengedepankan pendekatan damai melalui jalur dialog.
"Berarti tidak boleh ada pengerahan militer atau kekuatan tempur," pungkasnya.
Komando Operasi Baru di Papua
Baca Juga: Curigai Prabowo Sabet Jenderal Bintang 4, KontraS Desak Pemerintah Buka-bukaan Akses Publik
Untuk diketahui, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto baru-baru ini membentuk Komando Operasi (Koops) bernama Habema untuk menyatukan pola operasi TNI dan Polri dalam menangani konflik di beberapa daerah di Papua.
Agus meyakini Koops Habema, yang merupakan singkatan dari 'Harus Berhasil maksimal' dapat meningkatkan efektivitas penanganan konflik di Papua, di mana dalam beberapa tahun terakhir menghadapi gangguan dan serangan dari kelompok pemberontak OPM.
"Strategi yang saya berlakukan (untuk Papua) adalah smart power, yang merupakan kombinasi dari soft power dan hard power, dan diplomasi militer. Implementasi strategi itu adalah pembentukan Komando Operasi Habema, harus berhasil maksimal. Untuk implementasinya, koops ini diharapkan bisa mengintegrasikan pola operasi TNI dan Polri; sehingga penanganan konflik di Papua dapat lebih efektif," kata Agus Subiyanto saat Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri Tahun 2024 di Markas Besar (Mabes) TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (28/02/24). (Muhamad Iqbal Fathurahman)
Berita Terkait
-
Curigai Prabowo Sabet Jenderal Bintang 4, KontraS Desak Pemerintah Buka-bukaan Akses Publik
-
4 Kali Ditolak Jokowi, Prabowo Utus Sosok Penting Ini untuk Lobi Gibran Jadi Cawapres
-
KontraS: Ada 7 Kasus Kekerasan di Papua dalam Dua Bulan Terakhir, 4 Orang Tewas
-
Jokowi Berhasil Bawa Gibran Jadi Cawapres dan Usahakan PSI Lolos ke Senayan, Said Didu: Ada Agenda Siapkan Buat Cucu?
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terkini
-
Kejagung Periksa Eks Dirjen Pajak Suryo Utomo dalam Kasus Dugaan Manipulasi Pajak 20162020
-
Pagi Ini, KPK Masih Tunggu Surat Keputusan Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Dkk
-
Dompet Dhuafa Menyapa Masyarakat Muslim di Pelosok Samosir, Bawa Bantuan dan Kebaikan
-
Usai Dapat Rehabilitasi Prabowo, Kuasa Hukum Ira Puspadewi Langsung Sambangi KPK
-
Kementerian PANRB Raih Predikat Unggul IKK Award 2025
-
Viral! Warga Malah Nonton Saat Gunung Semeru Luncurkan Debu Vulkanik Raksasa di Jembatan Ini
-
Viral Stiker Keluarga Miskin Ditempel di Rumah Punya Mobil,Bansos Salah Sasaran Lagi?
-
Plot Twist! Kurir Narkoba Kecelakaan di Tol Lampung, Nyabu Dulu Sebelum Bawa 194 Ribu Ekstasi
-
Mahfud MD Soal Geger di Internal PBNU: Konflik Tambang di Balik Desakan Gus Yahya Mundur
-
'Terima Kasih Pak Prabowo': Eks Dirut ASDP Lolos dari Vonis Korupsi, Pengacara Sindir KPK Keliru