Suara.com - Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian, tengah menjadi sorotan usai menanggapi keluhan warga Cisuruh terkait air bersih. Di mana alirannya diketahui diputus oleh salah satu calon legislatif (caleg) DPRD Cilegon Sumedi yang tak lolos.
Helldy didampingi manajemen PT. Indo Raya Tenaga (IRT) selaku pengelola PLTU Jawa 9&10 bergerak cepat memberikan bantuan. Namun, apa yang dilakukannya justru dianggap hanya sebagai pencitraan semata.
Sebab, bantuannya baru direalisasikan sekarang dan selama ini membiarkan sang caleg mengeluarkan uang pribadi untuk warga. Hal tersebut pun lantas membuat profil Helldy sebagai Wali Kota Cilegon ikut disorot.
Profil Wali Kota Cilegon
Helldy Agustian lahir di Cilegon, Banten, pada 31 Agustus 1970. Pria yang saat ini berusia 53 tahun itu mengenyam bangku sekolah dasar di dua tempat, yakni SD YPWKS 2 Cilegon (1977-1980) dan SDN 7 Poso (1980-1983).
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya ke SMP Sumbangsih Grogol dan SMA Negeri 16 Grogol Petamburan yang ada di Jakarta Barat. Begitu lulus, Helldy pun mengambil program sarjana hingga pascasarjana.
Studi sarjana yang pertama dilakoninya di Universitas Pancasila dan selesai pada tahun 1994. Sementara yang kedua, Helldy kejar di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan lulus pada 2011. Adapun jurusannya tak diketahui.
Usai menyelesaikan studi S1, Helldy tak langsung melanjutkan S2 dalam waktu dekat. Program tersebut ia enyam pada tahun 2017 hingga 2021 di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Jurusannya pun tidak diketahui.
Di sisi lain, Helldy juga banyak mengikuti organisasi yang beberapa di antaranya masih aktif hingga kini. Di antaranya dipercaya menjadi Pembina Asosiasi Otomotif Banten dan Pendiri/Ketua Yayasan Suara Hati Kita.
Baca Juga: Profil Sumedi Madasik, Caleg yang Beri Subsidi Air Bersih Selama 4 Tahun Buat Warga di Cilegon
Ia juga masih aktif sebagai Pembina Batik Krakatoa Cilegon. Sementara posisi lain yang sempat Helldy pegang adalah Ketua Asosiasi Otomotif Banten dan Ketua Ikatan Keluarga Alumni Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Lalu, ia sempat menjadi Ketua Panitia Peduli Situ Gintung, Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Cilegon, Dewan Pakar Bandrong Indonesia, hingga Dewan Pembina Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten.
Tak ketinggalan, sebelum bergabung dengan Gerindra, Helldy lebih dulu menjadi kader Partai Berkarya. Ia pun sempat ditunjuk menjabat sebagai Ketua DPD Partai Berkarya Kota Cilegon dan Ketua DPW Partai Berkarya.
Sementara dari segi karier, Helldy lebih dulu bekerja sebagai Salesman Auto 2000 Juanda. Ia juga sempat menjadi Supervisor Tunas Toyota Bintaro, bahkan dipercaya menjabat Branch Manager Tunas Toyota Tangerang.
Kemudian, ia kembali menjadi Branch Manager, namun di Tunas Toyota Cilegon. Ini adalah jabatan terakhirnya di ranah bisnis sebelum Helldy memutuskan berpolitik dan maju dalam Pemilihan Wali Kota Cilegon.
Dalam kontestasi itu, Helldy pun terpilih menjadi Wali Kota Cilegon untuk periode 2021-2024. Adapun dirinya memimpin salah satu daerah yang ada di Provinsi Banten itu bersama wakilnya, yakni Sanuji Pentamarta.
Berita Terkait
-
Caleg Gagal Putus Aliran Air Bersih Warga, Pengelola PLTU Jawa 9&10 Bersama Walikota Cilegon Gerak Cepat
-
Profil Sumedi Madasik, Caleg yang Beri Subsidi Air Bersih Selama 4 Tahun Buat Warga di Cilegon
-
Restu PAN Berlabuh ke Crazy Rich Cilegon, Niat Dede Rohana Putra Jadi Calon Wali Kota Cilegon Makin Mulus
-
Akhiri Krisis Air Bersih, BKI Salurkan Fasilitas Air Bersih untuk Masyarakat Pesisir Cilincing
-
Water Solutions, Solusi Air Bersih Panasonic Gobel Indonesia untuk Masyarakat Negeri Kita
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO