Suara.com - Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan bahwa partainya tidak masalah jika harus jadi oposisi pada pemerintahan baru pasca Pemilu 2024. Aboe menyatakan siap menjadi oposisi maupun berkoalisi dengan pemerintah.
"Buat PKS di oposisi nggak di oposisi jam terbangnya sudah cukup ya. Kalau memang harus kembali ke oposisi kami juga nggak ada kesulitan, kami kembali kepada pemerintah kami pun juga nggak ada kesulitan," kata Aboe dalam jumpa pers di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2024)
Aboe menerangkan keputusan PKS berada di oposisi atau koalisi akan ditentukan oleh Majelis Syuro PKS.
"Permasalahannya adalah kita lihat dari hasil besok baru kalau watak dan karakter PKS itu selalu di Majelis Syuro. Nanti keputusan mau ke mana arahnya, bagaimana dan sebagainya, kita lihat maslahatnya," ucap Aboe.
Ia menyampaikan rasa khawatir jika di pemerintahan mendatang tak ada partai yang beroposisi. Menurutnya, hal itu bisa membuat malu Indonesia di mata dunia.
"Memang kalau satu negara tidak ada oposisi nggak malu apa kita di mata dunia? Ini negara apa nggak ada yang check and balance, nggak ada yang kontrol. Jadi semuanya manut nggak bisa juga," ujar Aboe.
Oleh sebab itu, Aboe berharap masih ada partai politik saat ini yang bersedia untuk mengisi posisi sebagai oposisi.
"Kita lihat saja masih ada partai partai yang berkeinginan ngontrol pemerintahan itulah kira kira. Ada pun PKS sendiri kita tunggu waktunya," jelas dia.
Untuk diketahui, baru-baru ini capres nomor urut 1, Anies Baswedan angkat bicara terkait kans dirinya menjadi oposisi pemerintahan setelah ajang Pilpres 2024. Anies mengatakan bahwa Pemilu menghendaki adanya menang dan kalah.
Anies menyebut pihak yang menang otomatis akan berada di pemerintahan, sementara yang kalah akan berada di luar lingkaran pemerintahan.
"Bahwa di dalam proses Pemilu itu akan ada selalu yang menang berada di pemerintahan, yang tidak (menang), berada di luar pemerintahan. Saya pegang prinsip itu aja," kata Anies ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (13/3).
"Prinsip itu yang dipegang. Bila menang berada di dalam pemerintahan, bila tidak menang maka berada di luar pemerintahan dan dua duanya sama-sama penting," ujar Anies.
"Saya pernah katakan bukan di debat? Debat pertama saya bilang, bahwa jangan sampai kita tidak tahan berada di posisi oposisi," lanjut Anies.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Cegah Penyalahgunaan, MKD Pangkas Titik Anggaran Reses Anggota DPR Menjadi 22
-
Sanjungan PSI Usai Prabowo Putuskan Siap Bayar Utang Whoosh: Cerminan Sikap Negarawan Jernih
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan