Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri selama ini memang kerap menyebut Presiden Joko Widodo sebagai petugas partai. Sebutan Megawati kepada Presiden Jokowi itu rupanya kerap membuat kesal mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, Said Didu mengaku mulai memahami alasan Megawati menyebut Jokowi sebagai petugas partai. Menurutnya, mantan Presiden RI ke-5 itu sudah memahami karakter asli dari Jokowi.
"Dulu saya sering kesal kalau Mega mengatakan bahwa Presiden Jokowi adalah petugas partai. Tapi sekarang saya mulai coba memahami pernyataan (Megawati) tersebut," aku Said Didu dalam cuitannya di X seperti dikutip Suara.com, Senin (25/3/2024).
Said Didu menduga bahwa Megawati pasti memahami karakter "liar" Jokowi dalam mengelola negara. Karena itu, menurutnya, Megawati berusaha mengendalikan karakter "liar" Jokowi dengan menyebutnya petugas partai.
"(Sebutan petugas partai) karena mungkin Bu Mega sangat paham karakter asli Pak Jokowi yang 'liar' dalam mengelola negara jika tidak ada yang mengendalikan," pungkas Said Didu.
Pengakuan Said Didu itu langsung menuai atensi luas dari warganet. Hingga berita ini dipublikasikan, cuitan tentang petugas partai itu sudah dibaca 96 ribu kali dan mendapatkan 2 ribu tanda suka.
Warganet juga membanjiri kolom komentar dengan beragam pendapat. Ada yang setuju dengan ucapan Said Didu, ada pula yang malah balas melontarkan kritikan.
"Ganjar Pranowo juga petugas partai, Said Didu, terus?" bela warganet.
"Mendiang Pak Taufik Kiemas bukannya dulu pernah ingatkan istrinya ketika Pak Jokowi jadi Gubernur DKI: Orang ini berbahaya jika diberikan kekuasaan. Cuma memang Bu Mega gak percaya dan tetap kasih kesempatan buat (Jokowi) maju terus," tulis warganet.
Baca Juga: Sejak Era SBY Hingga Jokowi Ratusan Bank di RI Terpaksa Gulung Tikar
"Bener itu semacam 'kontrol' PDIP terhadap pemerintah, bahkan dalam keadaan memerintah PDIP menyisakan sisi 'oposisi' karena bu Mega paham lakunya pak Jokowi yang tidak menyisakan peran oposisi ke lawan politik sehingga jadi tanpa kontrol, dan itu bahaya buat demokrasi," dukung warganet.
"Ya tetep ajalah Pak, Bu Mega harus bertanggung jawab atas kerusakan yang sudah Jokowi buat ke negeri ini," kritik warganet.
"Bagi kami kader PDI Perjuangan, terminologi petugas partai itu merupakan sebuah kehormatan karena kami diberi tugas untuk menjalankan Marhaenisme. Tak semua kader punya kesempatan untuk ditugaskan. Ideologi Partai menjadi guideline bagi setiap kader yang ditugaskan," jelas warganet.
Berita Terkait
-
Sejak Era SBY Hingga Jokowi Ratusan Bank di RI Terpaksa Gulung Tikar
-
Klaim Adem Ayem, Politisi PDIP Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo Pasca Pilpres: Kita Tunggu Saja
-
Lobi Semua Fraksi di DPR Termasuk Gerindra, PDIP: Hak Angket Bukan Momok, Tak Bikin Kita Takut
-
Istana Buka Suara Soal Isu Jokowi Ikut Susun Kabinet Prabowo-Gibran
-
Hasto PDIP Beberkan Penyebab Ganjar Gagal Total di Jateng: Kepala Desa Disuap, Kalau Gak Nurut Masuk Penjara
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan