Suara.com - Kasus penyerangan warga sipil kepada petugas kepolisian di salah satu rumah makan di Jalan Telaga Biru, Tembilahan, Indragiri Hilir (Inhil), Riau, viral di media sosial. Keputusan polisi yang mencabut pistolnya ke arah warga sipil itu memunculkan pro dan kontra.
Bukan tanpa alasan, penggunaan pistol milik polisi untuk kepentingan keamanan dianggap tepat. Namun sebagian publik kembali mengungkit kasus tembak menembak anggota polisi yang melibatkan nama Ferdy Sambo yang sama-sama menggunakan pistol.
Melansir Instagram @kabarnegri, Selasa (26/3/2024), kasus tersebut bermula ketika anggota polisi tersebut tengah makan di salah satu rumah makan. Seketika ada pria mengenakan topi dan masker merangsek masuk sambil mengeluarkan senjata tajam (sajam) berupa parang.
"Anggota Sat Narkoba Polres Indragiri Hilir berhasil mengamankan seorang pria yang mencoba menyerangnya dengan senjata tajam saat sahur dengan memberikan tembakan peringatan ke udara," tulis caption video.
Baca Juga:
10 Potret Bthari Ayeisha, Calon Adik Ipar Ayu Ting Ting dan Diduga Pacar Mayor Teddy
Sempat ada percakapan antara warga dan polisi tersebut yang diduga memiliki masalah yang terjadi antar keduanya.
Sang polisi terus memperingatkan pria pembawa sajam untuk mundur. Akhirnya terlihat pria tersebut menyarungkan parang dan pergi keluar.
Tak ayal, potongan video kejadian tersebut mendapat respon dari publik. Tak sedikit yang mengapresiasi, bahkan ada yang mengingatkan kasus penembakan polisi antar polisi yang melibatkan Ferdy Sambo membunuh ajudannya Brigadir Yoshua pada 2022 lalu.
"Yah enggak ikut lebaran make baju baru," kata salah satu netizen.
"Ini contoh polisi yang menggunakan senjatanya dengan tepat," celetuk netizen lain.
"Ini baru bener, enggak kayak Sambo," ujar lainnya.
Kasus polisi tembak polisi yang melibatkan Ferdy Sambo memang sangat viral. Pembunuhan ajudan pribadi yang dilakukan Sambo menjadi catatan hitam polisi yang menambah banyak kritikan dari masyarakat.
Terlepas dari kasus besar Ferdy Sambo, usut punya usut penyerangan yang dilakukan warga sipil di Inhil itu masih terkait dengan perkara yang pernah dialami warga dan anggota polisi itu.
Berita Terkait
-
Apakah Polisi Tidur Benar-benar Memperlambat Kendaraan? Data Jurnal Punya Bukti
-
689 Polisi Dipecat Sepanjang 2025, Irwasum: Sanksi Adalah 'Gigi' Pengawasan
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Profil Amal Said, Dosen Viral Ludahi Pegawai Kasir Terancam Dipenjara
-
5 Destinasi Viral di Pandeglang selain Wisata Pemandian Cibama, Hidden Gems Wajib Didatangi!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
BNPT Sebut Ada 27 Perencanaan Aksi Teror yang Dicegah Selama 3 Tahun Terakhir
-
Diteken Sebelum Lengser, Pimpinan KPK Era Nawawi Pomolango yang Beri SP3 Kasus Izin Nikel di Sultra
-
Refleksi 2025: Akademisi UII Nilai Pemerintahan Prabowo-Gibran Sarat Masalah HAM dan Militerisasi
-
Tak Ada di LHKPN, Publik Pertanyakan Helikopter Pribadi Prabowo yang Disebut Teddy Dikirim ke Aceh
-
Kabar Gembira! Pramono Anung Gratiskan Moda Transportasi Jakarta di Malam Tahun Baru 2026
-
Tradisi Meugang Terancam Jelang Ramadan, Gubernur Aceh Minta Suplai Sapi ke Tito dan Purbaya
-
Bencana Aceh 2025: PLN Catat 442 Titik Kerusakan Listrik, Jauh Melampaui Dampak Tsunami 2004
-
DPR Soroti Hambatan Pemulihan Aceh: Kepala Daerah Takut Kelola Kayu Gelondongan
-
Ini 3 Poin yang Dihasilkan Dari Rapat Kordinasi DPR-Pemerintah Pascabencana di Aceh
-
ICW: Korupsi Pendidikan Tak Pernah Keluar dari Lima Besar, Banyak Celah Baru Bermunculan