Suara.com - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Anthony Norman Lianto alias ANL terduga pelaku pelecehan seksual resmi mundur dari jabatan sebagai Ketua DPD PSI Jakarta Barat.
Menurut Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Elva Fahri Qolbina mengatakan Norman mundur dari jabatannya terhitung sejak Selasa 26 Maret 2024.
"Terduga pelaku sudah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPD sejak Selasa, 26 Maret 2024," kata Elva dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/3/2024).
Baca juga:
ANL sebelumnya diduga menjadi pelaku pelecehan seksual seorang perempuan. Dugaan kasus pelecehan seksual ini awalnya diungkap korban lewat video yang viral di platform Tiktok.
Akun Tiktok @bestiesaranani unggah video pengakuan korban W yang jadi korban pelecehan seksual ANL. Korban W awalnya diiming-imingi oleh terduga pelaku untuk bekerja sebagai buzzer.
Korban W yang tertarik, kemudian diajak oleh ANL ke sebuah rumah yang saat itu dalam kondisi kosong. Di sana, korban mengaku disekap dan dilecehkan oleh terduga pelaku.
Menurut Tie Saranani bahwa peristiwa ini sebenarnya sudah diadukan korban ke pihak kepolisian pada Januari lalu namun proses hukum tertunda lantaran terduga pelaku nyaleg.
Baca juga:
Baca Juga: Usai Korban Pelecehan Seksual Berani Speak Up, Anthony Norman Lianto Langsung Mundur dari PSI
“Dikarenakan terlapor caleg, tertunda prosesnya,” ucapnya.
Pada Pileg 2024, ANL nyaleg untuk kursi DPRD DKI Jakarta. Ia bertarung di dapil Jakarta 10. Dari hasil rekapitulasi KPU RI, ANL hanya mampu meraih 9500 suara.
ANL adalah anak tunggal yang lahir di Kota Tegal, Jawa Tengah. Ia diketahui sempat tinggal dan kuliah di luar negeri. Orang tuanya diketahui berprofesi sebagai pedagang.
Baca juga:
ANL sempat tinggal di Melbourne, Australia pada usia 16 tahun untuk mejanjutkan pendidikan. Dikutip dari sejumlah sumber, ia tinggal selama 10 tahun dan meraih gelar S1 dan S2.
Selama tinggal di luar negeri, Anthony Norman Lianto pernah bekerja sebagai petugas cleaning service, kurir, resepsionis, hingga menjadi driver online.
Berita Terkait
-
Usai Korban Pelecehan Seksual Berani Speak Up, Anthony Norman Lianto Langsung Mundur dari PSI
-
Kadernya Jadi Terduga Pelaku Pelecehan Seksual, PSI DKI Minta Maaf
-
Jagokan Ganjar Tapi Keok di Pilpres, William PSI: Sekarang Saatnya Ikhlas
-
Anies Dianggap Kirim Kode Ingin Jadi Gubernur DKI, PSI: Orang Jakarta Gak Butuh Dia
-
Ungkit Program Mandek Anies, PSI Cari Jokowi Baru di Jakarta: Heru Budi jadi Kandidatnya!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Presiden Prabowo Panggil Dasco Mendadak Tadi Pagi, Bahas Apa?
-
Mendagri Tito Minta Pemda Segera Lakukan Sinkronisasi Program, Agar Tak Boros Anggaran
-
Soal Usulan Anggota DPR RI Non-Aktif Dipecat, Koordinator MPP Buka Suara
-
BNI Perkuat Inklusi Keuangan dan Transaksi Digital Lewat FinExpo 2025
-
Prabowo Ungkap Kartel Narkoba Kini Pakai Kapal Selam, Minta Polisi Jadi 'Mata dan Telinga Rakyat'
-
Warga Karangasem Demak Senyum Bahagia Menyambut Terang Baru di HLN ke-80
-
Tangan Diikat saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Delpedro: Semakin Ditekan, Semakin Melawan!
-
Prabowo: Saya Nonton Podcast Tiap Malam, Masa Saya Dibilang Otoriter?
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat