Suara.com - Kader muda NU, Roy Murthado atau Gus Roy menyindir pendakwah Gus Miftah. Sindiran ini dilontarkan ketika Roy mengutip pernyataan Gus Miftah mengenai Bahlil Lahadalia.
Di akun X, Roy Murthado mengomentari pemberitaan mengenai pernyataan Gus Miftah tentang sosok Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.
Dalam berita itu, Gus Miftah bercana mengatakan bahwa Bahlil menjadi menteri di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan karena prestasi tapi karena lucu.
Baca Juga:
Gaduh! Gus Miftah: Jalan ke Surga Bagi Pendukung Prabowo Sangat Terbuka
Gus Miftah Sebut Bahlil Lahadalia Bisa Jadi Menteri Bukan Karena Prestasi Tapi Karena Jago Lawak
"Makanya kadang-kadang saya curiga Pak Bahlil jadi menteri bukan karena prestasi tapi karena lucu," ujar Gus Miftah di acara buka puasa bersama di Istana Negara.
Gus Roy Murtadho menanggapi pernyataan Gus Miftah ini. Menurut dia, Gus Miftah serupa dengan Bahlil Lahadalia.
Gus Roy Murthado mengatakan, Gus Miftah jadi kiai bukan karena menguasai ilmu fikih atau sejarah Islam tapi karena lucu dan pintar menghibur penguasa.
Baca Juga: Waketum Gerindra: Kalau PDIP Mau Gabung, Pak Prabowo Tentu Sangat Welcome
"Bukannya sama ya?: anda jadi kiai bukan karena alim, misal menguasai tarikh islam dengan baik, atau fiqih dasar dengan baik, tapi karena lucu, pinter menghibur penguasa!" tulis Roy.
Postingan Roy Murthado ini mendapat reaksi hampir seragam dari netizen. Mereka setuju Gus Miftah tidak pantas disebut sebagai kiai.
Profil Roy Murthado
N. Rosyid Murtadho biasa disapa Gus Roy Murtadho merupakan santri kelahiran Jombang, Jawa Timur.
Dia belajar dasar-dasar Islam di pesantren Nurul Qur'an Jombang, Pesantren Tebuireng Jombang dan Pesantren al-Munawwir Krapyak Yogyakarta dan belajar filsafat di STF Driyarkara Jakarta.
Roy aktif di Front Nahdliyyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam dan menjadi koordinatornya pada 2018-2021. Ia juga mendirikan web kajian Islam islambergerak.com.
Berita Terkait
-
Waketum Gerindra: Kalau PDIP Mau Gabung, Pak Prabowo Tentu Sangat Welcome
-
Gus Miftah Sebut Bahlil Lahadalia Bisa Jadi Menteri Bukan Karena Prestasi Tapi Karena Jago Lawak
-
Selain Menkeu dan Mensos, Kubu AMIN Minta Airlangga dan Zulhas Dihadirkan di Sidang Sengketa Pilpres 2024
-
Bahlil Jawab Tudingan Kubu AMIN Soal Dampingi Gibran Kampanye Di Papua: Saya Waktu Itu Cuti, Masalah?
-
Beda dengan Demokrat yang Diminta Prabowo Siapkan Kader Isi Kabinet, Begini Kata Airlangga Soal Jatah Golkar
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Bulan Madu Maut di Glamping Ilegal, Lakeside Alahan Panjang Ternyata Tak Kantongi Izin
-
Geger Ziarah Roy Suryo Cs di Makam Keluarga Jokowi: 7 Fakta di Balik Misi "Pencari Fakta"
-
Kronologi Bulan Madu Maut di Danau Diateh: Istri Tewas, Suami Kritis di Kamar Mandi Vila
-
FSGI: Pelibatan Santri dalam Pembangunan Musala Ponpes Al Khoziny Langgar UU Perlindungan Anak
-
Dugaan Korupsi Chromebook: Petinggi Perusahaan Teknologi Dipanggil Jaksa, Ternyata Ini Alasannya
-
FSGI Kecam Rencana Perbaikan Ponpes Al Khoziny Pakai Dana APBN: Lukai Rasa Keadilan Korban!
-
Krisis Politik di Madagaskar Memanas, Presiden Rajoelina Sebut Ada Upaya Kudeta Bersenjata
-
Kasus Korupsi Digitalisasi Pendidikan: Para Petinggi BUMN Ini Mulai Diselidiki Kejagung
-
18 Profesor Hukum Bela Hasto, Minta MK Rombak Pasal Kunci Pemberantasan Korupsi
-
GIPI Soroti Pungutan Wisman dalam Revisi UU Kepariwisataan: Industri Wisata Bisa Terdampak