Suara.com - Insiden berdarah menewaskan seorang perempuan bernama Resy di Kabupaten Tangerang. Ia tewas usai ditikam oleh emak-emak berinisial DN menggunakan senjata tajam mirip samurai.
Seorang emak berinisial DN nekat menikam seorang wanita paruh baya bernama Resy, hingga tewas di Jalan Borobudur, Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa dua, Kabupaten Tangerang.
Kasi Humas Polres Tangerang Selatan, AKP Agil mengungkapkan kronologi sebelum peritiwa berdarah ini terjadi. Kedua wanita tersebut sempat cekcok gegara hal sepele.
Cekcok sendiri disebabkan lantaran DN masuk ke dalam ruko yang dijaga Resy menggunakan sandal. Sementara saat itu Resy sedang mengepel lantai.
Baca Juga:
- Tersangka Pembunuhan Perempuan di Kotabaru Cekcok dalam Kondisi Mabuk Sebelum Habisi Nyawa Korban
- Polisi Tetapkan Empat Tersangka Pengeroyok dan Penusuk Pemuda Mabuk di Kafe MB Kemang
“Korban sedang mengepel, lalu pelaku masuk ke ruko memakai sendal, kemudian ditegor oleh korban, tetapi pelaku tidak terima dan mengucapkan kata-kata kasar,” kata Agil, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa (2/4/2024).
Keduanya pun terlibat adu mulut. Warga sekitar yang melihat hal tersebut sempat mencoba memisahkan keduanya.
Namun DN, masih tidak terima atas teguran Resy. Ia kemudian mengambil senjata tajam yang berada di dalam mobilnya.
“Setelah mengambil sajam tersebut, pelaku langsung menusukkan sajam tersebut ke bagian perut sebanyak satu kali,” kata Agil.
Setelahnya, DN berupaya melarikan diri dengan mengendarai mobil miliknya. Namun pelarian tersebut terhenti usai menabrak kendaraan yang ada di depannya.
Warga pun langsung menangkap DN, yang kemudian digelandang ke kantor polisi.
Agil mengatakan, jasad korban telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabuoaten Tangerang guna kepentingan otopsi.
Sempat Viral
Sebelumnya, seorang wanita paruh baya bernama Resy menjadi korban pembunuhan, di Jalan Borobudur Raya, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Senin (1/4/2024).
Aksi pembunuhan tersebut viral usai diunggah di sosial media. Salah satu akun yang mengunggahnya yakni akun Instagram @tangerangkabarku.
Berita Terkait
-
Brutal! Emak-emak Tebas Wanita Paruh Baya dengan Samurai, Motif Pelaku Masih Misterius
-
Kapolres Tangerang Tegaskan Akan Tindak Tegas Ormas Pelaku Pungli Modus Minta THR Jelang Lebaran
-
Semakin Dekat ke Zona Degradasi, Persita Tangerang Resmi Pecat Divaldo Alves
-
Peras Penumpang Wanita Rp100 Juta di Tol Jakarta-Tangerang, Sopir Grab Car Akhirnya Ditangkap Polisi
-
Puncak Arus Mudik Lebaran 2024 Tidak Sama di Tiap Daerah, Catat Kepadatan di Lokasi Ini
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru