Suara.com - Setelah sempat adu argumen panas dengan Romo Magnis selaku saksi ahli TPN Ganjar-Mahfud, kuasa hukum Prabowo-Gibran, Hotman paris Hutapea juga sempat adu urat dengan Bambang Widjojanto.
Momen tersebut terjadi ketika Hotman Paris Hutapea bertanya kepada saksi yang dihadirkan KPU yaitu tim pengembang Sirekap KPU Dwi Wardhana Asnar.
Kuasa hukum Prabowo-Gibran tersebut mempertanyakan soal kehadiran Dwi di sidang MK sebagai saksi karena yang digunakan KPU di perhitungan suara resmi tidak merujuk pada Sirekap.
"Saudara saksi, kalau ternyata dipakai dalam SK adalah manual dan berjenjang bukan hasil Sirekap masih perlu ngga bapak kuliah di sini? Masih perlu ngga kita bahas Sirekap?" tanya Hotman.
Tak selesai di situ, Hotman tetiba menyentil kuasa hukum Anies-Muhaimin yakni Refly Harun dan Bambang Widjojanto yang dianggapnya kerap ngeyel mengenai Sirekap dalam sidang.
"Masih perlu ngga saksi jawab pertanyaan Refly dan Bambang yang ngeyel mengenai Sirekap ini?" kata Hotman.
Sentilan Hotman itu kemudian mendapat teguran dari Hakim MK Saldi Isra.
"Jangan dianggap kehadiran orang itu tak penting kami anggap penting. Jangan persoalkan kehadirannya lagi. Pertanyaanya apa sekarang? Jadi jangan kita dianggap ini tak ada pentingnya, kalo gitu ngga usah datang aja ke sini," tegas Saldi.
Tak berapa lama, Bambang Widjojanto memotong pembicaraan dan meminta izin kepada hakim untuk bicara.
Mantan ketua KPK tersebut protes bawah Hotman tak sepatutnya melabelinya ngeyel.
"Pernyataan ngeyal juga ngga perlu disampaikan, Hotmen," celetuk BW disambut riuh tawa di ruang sidang MK.
Diminta Sabar
Sikap Bambang Widjojanto yang terpancing emosi nyatanya tak cuma itu saja. Sebelumnya, kuasa hukum Anies-Muhaimin Iskandar tersebut juga sempat dibuat dongkol saat ahli yang dihadirkan KPU Marsudi Wahyu Kisworo tak mau membuka slide paparan perbandingan sampel Sirekap dengan aplikasi pengawal hasil pemilu lainnya.
Menurut Bambang data sampel antara Sirekap dan Jaga Pemilu tak bisa dikomparasikan karena sample di sistem Jaga Pemilu hanya sampai sekitar 51 persen sedangkan Sirekap 88 persen.
"Majelis di slidenya ahli tadi coba dilihat, itu tidak comparable coba dilihat, slide KPU sudah 88 persen, Jaga Pemilu hanya 51 persen. Coba lihat bagaimana ahli membandingkan itu sudah comparable? Keahlian apa yang menyatakan itu? Coba dibuka itunya," pinta BW.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045
-
Blueprint Keberlanjutan Ride-Hailing Indonesia: Motor Penggerak UMKM dan PDB Nasional