Suara.com - Pendeta Gilbert Lumoindong kembali menjadi sorotan publik. Kehidupan sosok yang pernah menjadi pembawa acara rohani pada tahun 1990-an itu diwarnai dengan sejumlah kontroversi.
Pada tahun 2022, Pendeta Gilbert mendapatkan teguran dari Pengurus Pusat Gereja Bethel Indonesia (GBI) karena pernyataannya yang dianggap memojokkan dalam kasus pembunuhan yang melibatkan Brigadir J.
Dalam sebuah tayangan di YouTube, Gilbert mengatakan bahwa Brigadir J telah melakukan tindakan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawati. Meski akhirnya Pendeta Gilbert meminta maaf dan mencabut pernyataannya, namun kontroversi tersebut sempat terlanjur viral.
Tidak hanya itu, gaya hidup mewah Pendeta Gilbert juga menjadi sorotan. Dia diduga memamerkan barang-barang mewah dengan harga fantastis, hingga dicurigai menyalahgunakan dana gereja.
Potret dirinya yang mengenakan aksesoris seperti jam tangan mewah dengan merek terkenal seperti Cartier dan Rolex, serta barang-barang mewah lainnya, menjadi bahan gunjingan di media sosial.
Kekinian, Pdt. Gilbert kembali menuai kontroversi usai ceramahnya viral di media sosial. Dalam ceramah tersebut, Pendeta Gilbert membandingkan praktik zakat dalam Islam dengan ajaran Kristen.
"Saya Islam diajari bersih sebelum sembahyang, cuci semuanya. Saya bilang, lu (zakat) 2,5 (persen) gua 10 persen, bukan berarti gua jorok, (kami) disucikan oleh darah Yesus," ujar Pendeta Gilbert.
Pendeta Gilbert kemudian menghubungkan praktik zakat yang berbeda tersebut dengan kewajiban ibadah umatnya. Menurutnya, zakat yang lebih besar dalam agama Kristen membuat umatnya tidak perlu repot bergerak dalam ibadah. Sementara umat Islam harus melakukan shalat karena hanya diwajibkan membayar zakat sebesar 2,5 persen.
"Kita kan bayar 10 persen, makanya kita kebaktian tenang aja, paling berdiri, tepuk (tangan), ya santai. Tapi kalau 2,5 setengah mati," ujar Pendeta Gilbert sembari mempraktikkan gerakan solat.
Baca Juga: Tes Ujian Kepolosan Google Form Viral di TikTok: Link, Cara Isi dan Penjelasan Hasilnya
"Yang paling berat terakhirnya mesti lipat kaki, nggak semua orang bisa. Tapi yaudahlah, 2,5 (persen zakatnya)," katanya lagi.
Ceramah ini memicu reaksi keras dari netizen yang menilai perbandingan tersebut tidak sensitif dan tidak memperhitungkan perbedaan antaragama.
Menyadari dampak dari kontroversi yang ditimbulkan, Pendeta Gilbert Lumoindong akhirnya menemui Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla, untuk mengklarifikasi dan meminta maaf atas ceramahnya tersebut.
Pendeta Gilbert mengaku tidak bermaksud menghina umat Islam. Menurutnya, video ceramah yang viral tersebut telah dipotong dan diedit, sehingga menimbulkan persepsi negatif.
“Sekali lagi saya minta maaf kegaduhan ini, tapi percayalah kebersamaan Indonesia selalu ada di hati saya dan di hati saya selalu ada persatuan karena dasar khotbahnya kalau didengar hari itu, itu justru tentang kasih, kasihlah sesamamu,” katanya.
Berita Terkait
-
Tes Ujian Kepolosan Google Form Viral di TikTok: Link, Cara Isi dan Penjelasan Hasilnya
-
Pendeta Gilbert Lumoindong Sindir Zakat hingga Gerakan Solat saat Ceramah, Publik: Jangan Dibawa Emosi
-
PT BEST Viral Usai Dipertanyakan Stafsus Kemenkeu: Mencurigakan
-
MUI Sayangkan Pidato Membandingkan Agama: Tak Layak Diucapkan
-
Geger! Perkelahian Berdarah di KFC Lhokseumawe, Begini Kejadiannya
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO