Suara.com - Penikaman terhadap Uskup MA Mari Emmanuel yang terjadi dalam kebaktian massal di Gereja Ortodoks Assyrian Orthodox Church Christ The Good Shepherd Church di Wakeley, Sydney, New South Wales (NSW) mendapat perhatian serius Pemerintah Australia.
Perdana Menteri Anthony Albanese bahkan meresponsnya dengan menggelar pertemuan subkomite keamanan nasional setelah dugaan aksi teroris itu terjadi di barat daya Sydney pada Senin (15/4/2024) malam.
"Seorang pria berusia 53 tahun menjalani operasi dan seorang pria berusia 39 tahun juga mengalami luka dan cedera bahu saat mencoba melakukan intervensi," kata Polisi NSW seperti dikutip ABC.
Selain itu, remaja berusia 16 tahun diamankan di tempat kejadian oleh polisi setelah ditahan jemaat gereja. Saat ini, remaja tersebut dirawat di rumah sakit karena cedera jari.
Sementara itu, Komisaris Polisi NSW Karen Webb menyatakan penikaman tersebut sebagai 'insiden teroris' pada Selasa pagi.
"Ini adalah investigasi kriminal yang besar dan serius, sangat penting bagi Kepolisian NSW untuk dapat mencurahkan sumber daya dan intelijen mereka serta petugas untuk menyelidiki kejahatan ini," kata Perdana Menteri Negara Bagian NSW, Chris Minns.
Albanese, Wakil Perdana Menteri Richard Marles, Menteri Luar Negeri Penny Wong dan anggota kabinet senior lainnya, bersama para pemimpin ADF dan ASIO, bertemu di Canberra pada hari Selasa.
Aksi penikaman tersebut memicu gelombang massa yang menyebabkan dua polisi terluka. Komisaris Webb mengatakan aksi massa tersebut dipicu setelah penikaman tersebut.
"Ada polisi yang terluka dan dibawa ke rumah sakit dalam semalam, dan banyak sekali kendaraan polisi yang rusak… dan 10 kendaraan tidak dapat digunakan," kata Komisaris Webb.
Baca Juga: Penikaman Jemaat Gereja di Sidney Dilakukan Saat Kebaktian Disiarkan Online
Polisi berusaha untuk membuat suasana kondusif, namun hal tersebut malah membuat massa berbalik melawan polisi.
"Polisi datangi lokasi insiden di Wakeley tadi malam untuk membantu masyarakat dalam menanggapi permintaan bantuan, dan massa berbalik melawan polisi."
Sementara itu, Paramedis Ambulans NSW mengatakan telah menangani 30 pasien di tengah kerumunan. Namun mereka dalam kondisi terancam hingga terpaksa mundur ke dalam gereja.
"Mereka bersembunyi di gereja itu selama 3,5 jam, enam paramedis kami tidak bisa meninggalkan fasilitas itu karena takut akan keselamatan mereka sendiri dan komunitas yang mereka layani," kata Komisaris Ambulans NSW Dominic Morgan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Pemprov DKI Bangun Dua Kantor Kelurahan Hasil Pemekaran Kapuk, Kejari Jakbar Ikut Kawal Anggaran
-
Tren Penindakan Korupsi 2024 Anjlok, Kerugian Negara Justru Meroket
-
DPR Desak Pemerintah Gerak Cepat Tangani Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo
-
Perempuan Masih Jadi Objek Politik? Kritik Pedas Mahasiswi untuk Demokrasi Indonesia
-
Cuaca Hari Ini: Hujan Merata di Kota-kota Besar Jawa dan Sumatera
-
Pengacar Arya Daru Pangayunan Minta Polisi Dalami Sosok Vara dan Dion, Siapa Dia?
-
Guru Besar IPB: Petani Dituntut Taat Kebijakan, Tapi Bantuan Benih dan Pupuk Masih Jauh dari Cukup
-
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Program Digitalisasi Pendidikan
-
1.300 UMKM Siap Unjuk Gigi di Kompetisi Perdana Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu