Suara.com - Anggota Tim Hukum Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Refly Harun menyebut empat menteri yang sebelumnya memberikan keterangan dalam sidang sengketa Pilpres 2024 berbohong.
Pernyataan itu disampaikannya usai menyerahkan berkas kesimpulan sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 kepada Mahkamah Konstitusi (MK).
Menurutnya, dalam menetapkan putusannya, majelis hakim konstitusi tidak boleh hanya mempertimbangkan keterangan empat menteri soal dugaan politisasi bantuan sosial (bansos) untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Satu catatan kami yang penting kemarin adalah kita bisa mengorek kebohongan para menteri itu," kata Refly di Gedung MK, Jakarta Pusat, Selasa (16/4/2024).
Salah satunya mengenai automatic adjustment pada anggaran belanja dan pendapatan negara (APBN) yang sebelumnya disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Automatic adjustment itu, menurut undang-undang tentang keuangan negara di APBN, hanya bisa dilakukan di akhir masa APBN. Masa automatic adjustment dilakukan di bulan Januari? Automatic adjustment itu punya patokan kalau seandainya target penerimaan negara itu di bawah target," tutur Refly.
"Nah, ini dilakukan pada Januari, pada rapat terbatas kabinet. Itu tidak lain untuk bansos, dan bansos itu terkait dengan pemenangan 02. Kami bisa mengungkapkan kebohongan itu," tambah dia.
Berikutnya, Refly juga menyebut adanya kebohongan dalam pengadaan bantuan langsung tunai (BLT) El Nino yang masih berlangsung saat menjelang pemungutan suara.
Baca Juga: Tim Prabowo-Gibran Serahkan Dokumen Kesimpulan Sidang Sengketa Pilpres ke MK
Padahal, dia menilai fenomena alam El Nino sudah selesai tetapi bantuan berupa uang dan beras malah diperpanjang.
"El Nino itu sudah selesai, tiba-tiba bansos beras dan uang tunai diperpanjng sampai Juni, dan untuk uang tunai diperpanjang 3 bulan," ucap Refly.
Lebih lanjut, dia juga menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effndy yang mengakuntidak pernah mendapatkan perintah janggal dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Kebohongan yang dilakukan oleh Muhadjir Effendy misalnya, dia sama sekali mengatakan bahwa tidak pernah dapat perintah yang aneh-aneh, tapi dia mengatakan nggak mungkin orang 100 persen itu imparsial," ujar Refly.
Kemudian, dia juga mempersoalkan bansos yang digelontorkan Jokowi tetapi tidak dilakukan melalui komando Menteri Sosial Tri Rismaharini.
"Keanehan yang dialami Risma adalah bansos beras itu tidak ditangani dia lagi, tapi ditangani oleh Bapanas, Badan pangan Nasional. Padahal mestinya kan Kementerian Sosial. Lagi-lagi terkait dengan pilpres," kata Refly.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?