Suara.com - Bobon Santoso akhir-akhir ini memiliki perhatian khusus terhadap masyarakat Papua. Sebagaimana diketahui, Bobon telah beberapa kali melakukan kegiatan masak besar untuk masyarakat di Papua.
Perjalanan Bobon mengunjungi daerah-daerah pelosok di Papua dan berinteraksi langsung dengan masyarakat di sana membuatnya memiliki sudut pandang tersendiri terhadap pulau yang memiliki julukan Surga Kecil itu.
Menurut Bobon, pemerintah dan masyarakat Indonesia wajib meminta maaf kepada masyarakat Papua. Pasalnya, Bobon menilai kehidupan masyarakat Papua jauh tertinggal dari daerah-daerah lain yang ada di Indonesia.
"Sebenarnya kita, pemerintah, termasuk rakyat Indonesia itu harus minta maaf kepada rakyat Papua, karena sampai sekarang kesetaraan sosial, ekonomi, semuanya kesetaraan untuk seperti kita di pulau jawa dan pulau-pulau lainnya itu tidak ada sama sekali di Papua," kata Bobon menahan tangis dikutip suara.com dari tayangan YouTube Deddy Corbuzier, Selasa (16/4/24).
Bahkan, Bobon menilai tidak ada kesetaraan sama sekali untuk Papua jika dibandingkan dengan Pulau Jawa. Dirinya kembali menekankan bahwa pemerintah dan masyarakat di luar Papua harus meminta maaf jika masih menganggap Papua bagian dari Indonesia.
"Di Papua itu tertinggal mungkin 50 tahun dibandingin kita di pulau jawa ini om ded. Jadi kesetaraan itu tidak ada. Kita semua harus minta maaf kepada rakyat Papua. Kalau memang kita mau bernegara dan merah putih masih tertancap di sana," katanya pula.
Bobon juga menuntut pihak terkait untuk mengakui bahwa masyarakat Papua hingga saat ini belum mendapatkan keadilan sosial.
"Kalau kita sekarang melihat di Papua kotanya bagus, masyarakatnya seneng, mungkin itu di kota-kota tertentu aja di Papua, seperti Sorong, Jaya Pura, atau di Merauke," katanya.
"Tapi kalau misalnya kita dari kota itu satu jam dua jam ke pinggirannya aja, kita sudah bisa lihat perbedaan signifikan di sana," ungkapnya lagi.
Baca Juga: Leluconnya dengan Saipul Jamil Ramai Dikecam, Ivan Gunawan Sentil Tamu yang Bikin Viral
Berita Terkait
-
Leluconnya dengan Saipul Jamil Ramai Dikecam, Ivan Gunawan Sentil Tamu yang Bikin Viral
-
Ditempa Deddy Corbuzier, Bentuk Tubuh Nada Tarina Putri Berotot Bikin Shock Warganet
-
Bentrok Anggota TNI AL dengan Brimob di Sorong, KSAL: Jaga Solidaritas
-
Ivan Gunawan Minta Maaf Usai Bercanda Soal Pelecehan Seksual, Deddy Corbuzier Tetap Seret Saipul Jamil
-
Terkuak dari Rekaman CCTV, Perkelahian Anggota TNI AL dengan Brimob di Sorong Diduga Gara-gara Helm
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Gempa M5,6 Guncang Pesisir Bengkulu, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
Arus Balik Natal 2025 Mulai Terlihat di Stasiun Senen
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak