Suara.com - Seorang menantu tega membunuh mertuanya sendiri di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sulteng). Kasus ini menjadi perhatian lantaran sang mantu bernama Novi Damayanti menyamarkan rencana pembunuhan dengan modus pembegalan yang terjadi di Jalan Modusila, Kota Kendari, Minggu (7/4/2024) sore.
Belakangan polisi berhasil membongkar bahwa aksi pembegalan tersebut didasarkan lantaran sakit hatinya Novi kepada sang mertua, Mirna.
Dalam gelar perkara yang dilakukan di Markas Polresta Kendari, Novi memendam rasa sakit hati yang mendalam kepada sang mertua lantaran tidak dianggap sebagai bagian keluarga.
Bahkan, ia kerap dituduh mertuanya menghambur-hamburkan uang milik suaminya.
"Dari semenjak saya menikah sama suamiku sampai hari itu juga saya tidak pernah dianggap di keluarganya. Selalu saya dituduh kalau saya tidak pernah kasih uang keluarganya. Saya katanya yang halangi suamiku kasih uang ke orang, orangtuanya," ungkapnya seperti dikutip Telisik.id-jaringan Suara.com, Rabu (17/4/2024).
Tak tahan dengan tudingan itu, Novi yang menikah pada tahun 2022, curhat dengan tetangga sang mertua, Firman, soal sakit hatinya yang mendalam.
"Itu bermulanya hanya sekedar saya curhat, terus dia (Firman) menyarankan. Tapi memang kalau masalah curhat saya ada dendam memang,” ujarnya.
Saat itu, Firman menyarankannya untuk mencelakai sang mertua. Saran tersebut kemudian disetujui Novi. Ia kemudian meminta Firman mencarikan dukun untuk menyantet sang mertua. Tak hanya itu, Novi juga berencana untuk membakar rumah Mirna. Namun, Firman tidak melaksanakan keinginan Novi.
"Rencana sebenarnya, pak bukan membunuh. Makanya sempat ada rencana mau santet dia (mertua), pak. Supaya suamiku, dia pulang, dia tidak terlalu dengar mamanya. Katanya dia (Firman) sudah tanam (santet), (ternyata) dia hanya akali saja saya (Firman tidak cari dukun)," ujarnya.
Baca Juga: Kasus Pembunuhan Tukang Kebun Gegerkan Bandung Barat, Motif Uang Kerja Tak Dibayar Jadi Pemicu
Sementara itu, Firman mengaku tergiur dengan imbalan yang dijanjikan Novi bila menjalankan perintah untuk membunuh sang mertua dijalankan. Firman dijanjikan uang Rp 75 juta serta ditambah uang bulangan Rp 4 juta selama tiga bulan untuk mengeksekusi Mirna.
"Iya (diintruksikan membunuh), sudah lama direncanakan. Dia (suami Novi) lebih dengar katanya orang tuanya daripada istrinya," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolresta Kendari Kombes Aris Tri Yunarko mengatakan, kasus pembunuhan dengan korban Mirna tersebut, terbongkar karena adanya laporan pembegalan yang dilaporkan Novi.
"Awal mula peristiwa ini dilaporkan terjadi pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan M 50 tahun dan korban lain ND yang merupakan menantu dari korban,” ujarnya.
Namu, Aris mengaku bila pihaknya mulai curiga karena Novi memberikan keterangan berbeli-belit dan tidak jelas.
"Setelah penyelidikan kita mendapatkan fakta-fakta di lapangan kita mendapatkan kejanggalan, karena berdasarkan hasil penyelidikan tidak ada seperti yang disampaikan oleh ND," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
RESMI! Timor Leste Gabung ASEAN, Prabowo dan Pemimpin Asia Tenggara Teken Deklarasi
-
Ungkap 38 Ribu Kasus Narkoba Sepanjang 2025, DPR Minta Polri Waspadai Peningkatan Akhir Tahun
-
Dinilai Bebani Petani Kecil, SPKS Minta Pemerintah Tinjau PP 45 Tahun 2025
-
Gus Najih: Rakyat Dukung Polri Sikat Bandar, Hukum Mati Pengedar Narkoba!
-
KA Purwojaya Anjlok, 8 Perjalanan Kereta Dibatalkan, Cek Rute dan Info Refund di Sini
-
Kemenag Bentuk Satgas Tangani Kekerasan, Perkuat Komitmen Wujudkan Pesantren Ramah Anak
-
Menteri PPPA Sesalkan Vonis Ringan Kematian Anak oleh TNI di Deli Sedang, Dorong Naik Banding
-
Akhir Penantian Panjang, Warga Murung Raya Kini Resmi Nikmati Terang Listrik PLN
-
Datangi Pabrik Aqua Lagi, Dedi Mulyadi Ungkap Sumber Airnya yang Tak Sesuai Iklan
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan