Suara.com - Pembunuhan berkedok pembegalan terhadap mertua yang diotaki menantunya di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi perhatian. Pasalnya, sebelum menghabisi nyawa mertuanya, Mirna, sang menantu Novi Damayanti sempat melakukan sejumlah upaya untuk menghilangkan nyawa target.
Hal tersebut diungkapkan Novi saat memberikan keterangan kepada polisi saat gelar kasus di Markas Polresta Kendari. Dalam keterangannya, ia menyatakan telah melakukan beberapa hal untuk mencapai tujuannya, sebelum menyuruh MF membunuh Mirna.
"Rencananya santet saja. Saya minta sama dia (MF) yang carikan orang pintar supaya mertuaku disantet, tapi tidak berhasil. Kemudian saya suruh bakar rumahnya mertuaku, tapi gagal juga," katanya seperti dikutip Sultrakini-jaringan Suara.com.
Novi yang tak kuasa menahan sakit hati pun mengatur strategi lain. Sebelum peristiwa pembunuhan sang mertua terjadi, ia bertemu dengan MF. Sosok MF ini yang kemudian menjadi eksekutor pembunuhan Mirna.
MF sendiri merupakan orang yang menjadi tempat curhat Novi saat dirinya sakit hati karena perilaku sang mertua. Mereka kemudian bertemu di sebuah rumah makan untuk rencana melakukan pembunuhan kepada Mirna.
Janjikan Uang
Sebelumnya, MF sudah diberikan imbalan uang Rp 9,5 juta. Setelah bertemu kembali di rumah makan, MF diberikan lagi uang sebesar Rp 1 juta rupiah.
"Untuk pelaku laki-laki ini sebelumnya sudah diberikan uang sebesar Rp 9,5 jta rupiah, kemudian pada waktu ketemu di rumah makan dan diberikan lagi uang sebesar 1 juta rupiah," kata Kapolresta Kendari Kombes (Pol) Aris Tri Yunarko.
Aris menjelaskan bahwa Novi kemudian menjanjikan MF uang Rp 75 juta.
Baca Juga: Kesal Tak Dibayar, Tukang Kebun Bunuh Pegawai Honorer, Mayatnya Dicor di Lantai Rumah
"Dan pada waktu pembunuhan, selain diberikan uang Rp 75 juta, juga dijanjikan per bulan Rp 4 juta selama tiga tahun untuk kebutuhan popok anak dari eksekutor," jelasnya.
MF pun mengakuinya. Ia mengatakan ikut melakukan pembunuhan berencana usai diiming-imingi sejumlah uang dari menantu korban yang tak lain tetangganya sendiri.
"Saya tergiur dijanjikan uang Rp 75 juta, cuma baru Rp 10 jutaan dia bayar, dengan uang Rp 4 juta perbulan untuk pembeli popok, ” ujar pelaku MF.
Dalam pertemuan di rumah makan tersebut sudah direncanakan pembunuhan tersebut. Skenario pembunuhan dengan kedok pembegalan pun dilakukan oleh MF dengan mengeksekusi kobran.
Eksekusi tersebut dilakukan dengan membelit tubuh Mirna dari belakang menggunakan tali yang telah dipersiapkan. Tak hanya itu, Firman menikam Mirna berulang menggunakan pisau hingga 10 kali ke arah korban.
Agar terkesan seperti pembegalan, perhiasan, ponsel, dan uang milik Novi diserahkan kepada Firman. Setelah menurunkan Firman di jalan, Novi sempat melanjutkan perjalanan hingga beberapa menit.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Presiden Prabowo Sebut Kesalahan Sistem Jadi Penyebab Kebocoran Anggaran Negara
-
Game-Changer Transportasi Jakarta: Stasiun KRL Karet dan BNI City Jadi Satu!
-
Ingin Benahi Masalah Keracunan MBG, Prabowo Minta Ompreng Dicuci Ultraviolet hingga Lakukan Ini
-
Gedung Bundar Siapkan 'Amunisi' untuk Patahkan Gugatan Praperadilan Nadiem Makarim
-
Waspada! 2 Ruas Jalan di Jakarta Barat Terendam: Ketinggian Air Capai...
-
Viral SPBU Shell Pasang Spanduk 'Pijat Refleksi Rp1000/Menit', Imbas BBM Kosong
-
Tok! Lulusan SMA Tetap Bisa Jadi Presiden, MK Tolak Gugatan Syarat Capres-Cawapres Minimal Sarjana
-
Amnesty Tanggapi Pencabutan Kartu Identitas Liputan Istana: Contoh Praktik Otoriter
-
Tak Ada Damai, Penggugat Ijazah Gibran, Subhan Palal Beri Syarat Mutlak: Mundur dari Jabatan Wapres!
-
Dari OB dan Tukang Ojek Jadi Raja Properti, 2 Pemuda Ini Bikin Prabowo Hormat, Cuan Rp150 M Setahun!