Suara.com - Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres), Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengomentari putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Keduanya menerima putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres 2024, namun memberi beberapa pernyataan soal pelemahan demokrasi.
Cak Imin dan Anies Baswedan memberikan komentar mereka soal putusan sidang sengketa Pilpres 2024 melalui berbagai akun media sosial meraka, yang salah satunya diunggah melalui akun Youtube mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Pada awal video Cak Imin yang memulai pembicaraan lebih dulu, ia menyinggung soal masyarakat dan MK tak mampu menghentikan pelemahan demokrasi di Indonesia.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh saudara-saudara sekalian baru saja kita mendengarkan putusan Mahkamah Konstitusi terkait hasil akhir Pilpres tahun 2024," kata Cak Imin di awal video.
"Putusan ini sebetulnya tidak mengejutkan, putusan hari ini (kemarin-red) mengkonfirmasi bahwa kita semua termasuk MK tak kuasa menghentikan laju pelemahan demokrasi di negeri kita tercinta," ungkap cak Imin.
Sebagai catatan, Cak Imin mengaku tetap sangat bangga dengan tiga hakim MK yang menyatakan dissenting opinion, yang saya muliakan Prof Saldi Isra Prof Enny Nurbaningsih Prof Arief Hidayat. Mereka adalah orang-orang yang mulia yang menjadi harapan bagi tegaknya konstitusi dan kembalinya Marwah Mahkamah Konstitusi ke depan," kata Cak Imin melanjutkan pernyataannya.
"Dan mereka akan menjadi catatan indah dan baik dalam sejarah kita berbangsa dan bernegara Profesor Saldi Isra tadi mengingatkan tentang keadilan substansial bukan sekedar keadilan prosedural, ini adalah catatan amat penting yang sayangnya terabaikan dalam proses demokrasi kita akhir-akhir ini," papar Cak Imin.
"Artinya Kita memiliki tugas yang masih panjang sebab demokrasi kita sesungguhnya masih ringkih dan harus terus-menerus dijaga dan dirawat Namun kami masih menerima kita semua menghormati Keputusan Mahkamah Konstitusi ini sebagai keputusan yang final dan mengikat," ujar Ketum PKB ini.
Usai Cak Imin menyampaikan pendapatnya, Anies Baswedan yang berada di sebelahnya juga turut buka suara soal keputusan MK soal Sidang Sengketa Pilpres.
"Saudara-saudarara sekalian perlu usaha kita semua untuk terus-menerus memperkuat demokrasi, perlu sensitifitas kita semua untuk terus-menerus menjaga agar amanat reformasi tidak tergerus Walaupun proses penggerusannya berjalan pelan-pelan, sedikit-sedikit, yang seringki membuat kita terlena," kata Anies.
"Kita semua sadar kita masih harus kerja keras, harus kerja terus-menerus untuk menyadarkan publik luas bahwa institusi demokrasi yang kuat yang berfungsi baik itu sama pentingnya dengan institusi ekonomi yang kuat yang berfungsi dengan baik," jelasnya.
Menurut Anies, proses demokrasi proses ekonomi harus berjalan dengan baik dengan efisien efektif dan menggunakan prinsip-prinsip yang benar. Karenanya, Anies mengajak publik terus bekerja, merangkul dan memperkuat masyarakat.
Hal tersebut perlu dilakukan agar dalam proses demokrasi masyarakat bisa kebal terhadap imbalan-imbalan, iming-iming jangka pendek dan tahan terhadap ancaman-ancaman dan tidak ada lagi pihak-pihak yang melakukan hal itu pada masyarakat.
Kemudian pembicaraan tersebut dilanjukan oleh Cak Imin yang berada di sebelah Anies Baswedan.
"Saudara-saudara atas alasan ini semua kami akan terus berkomitmen terhadap gerakan perubahan dengan cita-cita jangka panjang memperkuat pilar-pilar demokrasi serta menghadirkan keadilan dan kemakmuran bagi semua dalam kesempatan Apapun yang bisa kita raih di masa yang akan datang," kata Cak Imin.
Tag
Berita Terkait
-
Cak Imin Soroti Makanan di CFD: Tujuannya Sehat, Tapi Jualannya Nggak Ada yang Sehat
-
Cak Imin 'Haramkan' Tepung Impor di Program Makan Gratis: Jangan Sekali-kali Pakai!
-
Cak Imin Sentil Menteri Keuangan: Anggaran Negara Harus Tepat Sasaran dan Dorong Produktivitas
-
Pemerintah Tolak Bantuan Internasional untuk Sumatra, Cak Imin: Kita Masih Kuat Kok
-
Pesan Anies Baswedan untuk Relawan Muda: Demokrasi Tumbuh dari Warga yang Mau Turun Tangan
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
Wagub Sumut Apresiasi Bantuan Korban Banjir dan Longsor dari Pemprov Bengkulu
-
Sidang Etik 6 Anggota Yanma Pengeroyok Matel di Kalibata Digelar Pekan Depan, Bakal Dipecat?
-
Menanti Status Bencana Nasional Sumatera sampai Warga Ingin Ajukan Gugatan
-
BGN Optimis, Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen
-
BGN Minta SPPG Tidak Lagi Menggunakan Makanan Buatan Pabrik Pada Program MBG
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh