Suara.com - Kelompok perlawanan Palestina Hamas mengumumkan bahwa mereka telah menerima tanggapan resmi dari Israel terkait usulan pertukaran sandera dan gencatan senjata. Tanggapan tersebut dikirimkan kepada Mesir dan Qatar pada tanggal 13 April.
Khalil al-Hayya, wakil kepala kelompok Hamas di Jalur Gaza, menyatakan bahwa Hamas akan meneliti tanggapan tersebut dan memberikan respons kepada para mediator setelah proses penelitian selesai. Hayya juga menjabat sebagai kepala Kantor Hubungan Arab dan Islam.
Tanggapan Israel itu bertepatan dengan kunjungan delegasi keamanan Mesir ke Tel Aviv pada Jumat (26/4/2024) untuk membahas kemungkinan gencatan senjata di Gaza antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, menurut media Mesir dan Israel.
Stasiun televisi swasta Al Qahera News TV mengutip sumber Mesir yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa delegasi tersebut akan membahas kerangka gencatan senjata yang komprehensif.
Dikutip via Antaranews, media yang sama juga menyebutkan ada “kemajuan signifikan” yang mempersempit perbedaan antara delegasi Mesir dan Israel.
Sementara itu, Perusahaan Penyiaran Publik Israel melaporkan bahwa dinas keamanan "percaya bahwa ini adalah kesempatan terakhir untuk memulangkan para sandera dari Gaza."
Situs berita Israel Ynet juga memastikan bahwa delegasi Mesir datang di Israel untuk bertemu dengan para pejabat terkait dalam upaya mencapai kesepakatan.
Hamas menuntut Israel untuk menghentikan serangan yang fatal di Jalur Gaza serta menarik pasukan mereka dari wilayah tersebut.
Israel percaya bahwa ada 134 warga Israel yang ditawan di Gaza, sementara mereka menahan sekitar 9.000 warga Palestina di penjara mereka.
Baca Juga: Demo Bela Palestina, Mahasiswa OSU Dipukul hingga Disetrum Polisi: 12 Orang Ditangkap
Israel telah membunuh lebih dari 34.300 kematian warga Palestina sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.
Pada November 2023, perjanjian sebelumnya berhasil membebaskan 81 warga Israel dan 24 warga asing dengan imbalan pembebasan 240 warga Palestina, termasuk 71 perempuan dan 169 anak-anak.
Upaya mediasi dari Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir tengah dilakukan untuk merundingkan pembebasan warga Israel yang masih ditawan. Sementara itu, permintaan global untuk mengakhiri pertempuran semakin kuat ketika konflik telah berlangsung selama tujuh bulan.
Berita Terkait
-
Parlemen Arab Murka Soal Temuan Kuburan Massal Di Gaza, Desak Investigasi Kejahatan Israel Di Palestina
-
Israel Nyatakan Akan Tunda Operasi Di Rafah, Jika...
-
Ustaz Felix Siauw Jelaskan Alasan Boikot Produk Pro Israel, Warganet Langsung Sindir Zita Anjani: Tag si Calon DPRD
-
Zita Anjani Klarifikasi Foto Starbucks Depan Ka'bah, Malah Dicela Warganet: Kirain Minta Maaf, Eh Malah Riya!
-
Demo Bela Palestina, Mahasiswa OSU Dipukul hingga Disetrum Polisi: 12 Orang Ditangkap
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!