Suara.com - Dunia internasional pada pekan ini terguncang setelah Karim Khan, jaksa Mahkamah Pidana Internasional (ICC) secara resmi memohon pada pengadilan tersebut untuk mengeluarkan surat penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.
Karim sebenarnya juga memohon agar pengadilan mengeluarkan surat penahanan untuk tiga pemimpin Hamas, yakni Yahya Sinwar di Gaza, Palestina dan Ismail Haniyeh serta Mohammed al-Masri di Qatar.
Tetapi sekutu-sekutu Israel di Barat kebakaran jenggot. Beberapa anggota senat Amerika Serikat, bahkan mengirim surat ke Karim yang berisi ancaman personal.
Para senator itu mengirim surat sebelum Khan mengajukan permohonan agar pengadilan di Den Haag, Belanda tersebut mengeluarkan surat penangkapan untuk Netanyahu. Mereka mengatakan surat penangkapan Netanyahu tidak saja mengancam kedaulatan Israel, tetapi juga Amerika Serikat.
Lebih jauh, para senator itu mengancam Karim dan keluarganya.
"Incar Israel dan kami akan mengincar Anda," tulis para senator itu dalam surat mereka, seraya menambahkan bahwa Karim dan keluarganya akan dilarang masuk ke Amerika Serikat.
Tetapi tanpa gentar pada 20 Mei kemarin Karim mengajukan surat ke ICC, memohon agar mahkamah mengeluarkan surat penahanan untuk Netanyahu, Gallant dan tiga pemimpin Hamas.
Permohonan itu akan dievaluasi oleh tiga orang hakim ICC, Iulia Motoc dari Rumania, Maria del Socorro Flores Liera dari Meksiko dan Reine Alapini-Gansou dari Benin. Ketiganya akan memutuskan apakah perlu dikeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu.
Lalu siapa Karim Khan sebenarnya?
Baca Juga: Netanyahu Tegaskan Surat Perintah Penangkapan Terhadap Dirinya Tak Bisa Hentikan Serangan Ke Gaza
Karim Asad Ahmad Khan adalah merupakan pengacara Inggris, yang sudah berpengalaman di dunia peradilan internasional serta dibidang hak asasi manusia. Ia ditunjuk sebagai jaksa ICC pada 12 Februari 2021 dan dilantik pada 16 Juni tahun yang sama.
Sebelumnya ia menjabat sebagai Asisten Sekjen PBB dan duduk sebagai penasehat di UNITAD, sebuah lembaga di PBB yang bertugas menyelidiki kekejaman ISIS di Irak selama 2018 - 2021.
Karim, yang juga pakar hukum Islam, pernah menjadi pengacara mantan Presiden Liberia Charles Taylor, yang diadili di ICC karena dituding melakukan kejahatan perang dan HAM di Sierra Leone pada 2012.
Pakar hukum lulusan King's College, University of London, Inggris itu juga pernah menjadi kuasa hukum para korban pelanggaran HAM dan kejahatan perang Rwanda, Kamboja, dan Yugoslavia.
Namanya mulai lebih dikenal pada Maret 2023, ketika ia memohon ICC mengeluarkan surat perintah penahanan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin, karena diduga telah melakukan kejahatan perang di Ukraina.
Sebagai balasan, Rusia pada Mei 2023 merilis surat penangkapan terhadap Karim Khan dan memasukkan namanya dalam daftar buronan.
Berita Terkait
-
Tangis Haru Pecah di Gaza: Ribuan Warga Sambut Pembebasan Tahanan Palestina
-
Trump Terbang ke Mesir, Rencana Perdamaian Gaza Dibahas, Prabowo Ikut Hadir
-
Yaman Bersorak: Pendukung Houthi Rayakan Gencatan Senjata Hamas-Israel sebagai Kemenangan Palestina
-
8 Fakta Kesepakatan Israel-Hamas, Rakyat Palestina Akhirnya Rasakan Perdamaian?
-
Kemlu RI Buka Suara soal Reklame Abraham Shield, Israel Catut Foto Prabowo Buat Alat Propaganda?
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
Terkini
-
Luhut Sebut Whoosh 'Busuk' Sejak Awal, Said Didu Heran: Kenapa Kebusukan Itu Tidak Dihentikan?
-
Akhir Pelarian Dugi Telenggen Anggota OPM Penembak Brigpol Joan, Ditangkap saat Asyik Main HP
-
Kekerasan hingga Penipuan Daring, KemenPPPA Soroti Kerentanan Perempuan di Dunia Nyata dan Digital
-
Wakili Indonesia, Kader PSI Soroti Masalah Ini di Konferensi Dunia di Shanghai
-
Bukan Cari Cuan, Jokowi Beberkan Alasan Bangun Whoosh Meski Diterpa Isu Korupsi
-
Politikus Nasdem Rajiv Mangkir dari Pemeriksaan Kasus CSR, KPK Pastikan Bakal Panggil Ulang
-
Di Hari Sumpah Pemuda, Puan Ajak Generasi Muda Kawal Demokrasi dengan Etika dan Akal Sehat
-
Penyelidikan Perkara Whoosh Masih Fokus Cari Tindak Pidana, KPK Enggan Bahas Calon Tersangka
-
Suka Mabuk Sambil Acungkan Golok ke Warga, Pria di Pulogadung Tewas Terlindas Truk
-
Sandra Dewi Mendadak Menyerah, Gugatan Penyitaan Aset Korupsi Harvey Moeis Dicabut!