Suara.com - Stan Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) turut hadir dalam pameran dan expo di sepanjang gelaran World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Bali. Stan tersebut memperlihatkan pencapaian yang berhasil diraih selama ini.
Pencapaian yang ditampilkan meliputi Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), pembangunan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM), dan Metropolitan Sanitation Management Investment Project (MSMIP). Selain itu, Ditjen Cipta Karya juga terlibat dalam pengembangan lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Capaian program Pamsimas khususnya di Pulau Bali telah sukses meningkatkan akses air minum 407 desa di 7 kabupaten yang ada di Bali selama tahun 2015 hingga 2023. Dalam jangka waktu tersebut, sebanyak 672.036 penduduk yang tinggal di daerah perdesaan dan semi-urban merasakan dampak baiknya.
Sementara itu, pada tahun 2023 Ditjen Cipta Karya juga telah membangun fasilitas penyediaan air minum di 4 desa di Indonesia. Keempat desa yang terbantu adalah Desa Kalirejo di Jawa Tengah, Desa Padangkerta di Bali, Desa Landah di Nusa Tenggara Barat, dan Desa Winenet Satu di Sulawesi Utara.
Selanjutnya terkait SPAM, Ditjen Cipta Karya juga hadir dalam pembangunan SPAM Jatiluhur I di Provinsi Jawa Tengah. SPAM Jatiluhur I yang mengambil sumber air dari Waduk Jatiluhur tersebut akan menyediakan suplai air bagi 1,9 juta penduduk pada kawasan tersebut.
Pembangunan SPAM juga dilakukan untuk daerah Karian-Serpong. SPAM tersebut akan memenuhi kebutuhan air minum pada daerah DKI Jakarta, Tangerang, dan Tangerang Selatan. SPAM Karian-Serpong diperkirakan akan memenuhi suplai air kepada 1,84 juta penduduk.
Kehadiran SPAM juga dirasakan di daerah Kota Dumai, Riau. SPAM di Kota Dumai akan menjadi yang pertama yang menggunakan teknologi Hollow Fiber Nano Fitration (HFNF) di Indonesia.
Target penyediaan air minum jangka menengah terbentang dalam periode tahun 2020 hingga 2024. Dalam perjalanannya, target yang ingin dicapai pada tahun 2024 ini masih dalam proses untuk mencapai hasilnya.
Dalam jangka waktu tersebut, Ditjen Cipta Karya menargetkan penyediaan air minum yang aman mencapai 100 persen. Di mana hingga tahun 2023, target tersebut sudah mencapai angka 91,72 persen.
Baca Juga: Viral, Terobsesi jadi Polisi meski Tak Lolos Tes, Pria di Jaktim Nekat jadi Polisi Gadungan
Selain itu, target penyediaan air minum yang layak mencapai 15 persen, di mana pada tahun 2023 telah mencapai 11,8 persen. Sementara target penyediaan air minum perpipaan yang ditargetkan mencapai 30,45 persen, pada tahun 2023 tercatat sudah mencapai 19,76 persen.
Ditjen Cipta Karya juga hadir dalam manajemen sanitasi kota-kota besar di Indonesia. Program MSMIP menghadirkan fasilitas pengolahan limbah yang akan memperbaiki kualitas sanitasi di lingkungan urban. Program MSMIP hadir di tiga kota besar di Indonesia meliputi Jambi, Makassar, dan Pekanbaru.
Fasilitas pengolahan limbah di Makassar akan mencakup 24 desa/kelurahan yang ada di Kota Makassar. Fasilitas tersebut dapat menampung hingga 16.000 meter kubik limbah per hari. Sedangkan untuk sambungan pipa sepanjang 72,8 kilometer yang tersebar di wilayah tersebut.
Sementara itu, fasilitas pengolahan limbah serupa di Kota Jambi dan Pekanbaru juga hadir dengan spesifikasi serupa. Fasilitas di Kota Pekanbaru akan mencakup pengolahan limbah di 15 desa/kelurahan, sementara fasilitas di Kota Jambi akan mencakup di 12 desa/kelurahan.
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 18 Tahun 2020 telah menetapkan target rumah tangga yang memiliki akses sanitasi layak agar ditingkatkan sampai 90 persen pada tahun 2024. Pada tahun tersebut, angka pencapaian rumah tangga yang memiliki akses sanitasi layak telah mencapai 82,36 persen.
Ditjen Cipta Karya juga terlibat dalam proses pembangunan lima tempat yang ditunjuk menjadi KSPN. Kelima wilayah tersebut di antaranya Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.
Berita Terkait
-
Dirjen Cipta Karya Maknai Kebermanfaatan Air dan Sanitasi Bagi Kemakmuran Masyarakat dalam KTT WWF ke-10
-
Kelola Air dan Energi Baru: PJT I, CISPDR, dan PT Indra Karya Gelar Kolaborasi Tripartit
-
Ecolab Targetkan Industri Hemat Air Hingga 300 Miliar Galon pada 2030
-
World Water Forum Hasilkan Deklarasi Menteri, Usulkan Hari Danau Sedunia
-
5 Manfaat Mandi Air Dingin Saat Subuh: Bisa Tingkatkan Kesuburan Pria Loh!
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
Usai Tahan Heri Gunawan dan Satori, KPK Bakal Dalami Peran Anggota Komisi XI DPR di Kasus CSR BI-OJK
-
Ketua Komisi XI DPR Ungkap Alasan TKD Turun, ADKASI Tantang Daerah Buktikan Kinerja
-
Asuransi Kebakaran Kramat Jati Hanya Tanggung Bangunan, Pramono Buka Akses Modal Lewat Bank Jakarta
-
Kasus Kuota Haji, Gus Yaqut Jalani Pemeriksaan di KPK Hari Ini
-
Imigrasi Dalami Penyerangan 15 WNA China Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum di Tambang Emas Kalbar
-
Pemprov DKI Jamin Relokasi Cepat untuk 121 Pedagang Kramat Jati
-
Roy Suryo Makin Yakin 99,9 Persen Ijazah Jokowi Palsu Usai Lihat Langsung: Pegang Saja Tidak Boleh!
-
Pakar UGM: Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Harus Dibangun di Zona Aman
-
Bayar Mahal Setara Gaji Bulanan, Penggemar Lionel Messi Mengamuk di Stadion Salt Lake India
-
Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum, 15 WNA China Serang TNI di Kawasan Tambang Emas Ketapang