News / Metropolitan
Selasa, 16 Desember 2025 | 11:38 WIB
Pramono Anung meninjau Pasar Induk Kramat Jati. (Suara.com/Adiyoga)
Baca 10 detik
  • Gubernur DKI Jakarta meninjau langsung Pasar Induk Kramat Jati pasca kebakaran pada Selasa (16/12/2025).
  • Asuransi hanya menanggung perbaikan fisik kios, sehingga pedagang butuh modal tambahan.
  • Gubernur memfasilitasi akses kredit besar dari Bank Jakarta untuk pemulihan usaha pedagang.

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meninjau langsung kondisi Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk meninjau penanganan selepas insiden kebakaran dan mendengar aspirasi pedagang, Selasa (16/12/2025).

Dalam kunjungan, terungkap bahwa asuransi kebakaran yang tersedia bagi para pedagang ternyata memiliki batasan tanggungan tertentu.

Direktur Utama Pasar Jaya, Agus Himawan menjelaskan bahwa klaim asuransi yang ada saat ini hanya difokuskan pada perbaikan fisik kios yang terdampak.

"Untuk asuransinya, ini adalah untuk cover bangunan," ujarnya di lokasi.

Menyadari kebutuhan pedagang tidak hanya sekadar bangunan fisik, Pramono Anung lantas menawarkan solusi finansial untuk permodalan kembali.

Ia sengaja mengajak pimpinan Bank Jakarta datang meninjau lokasi, untuk memberikan akses kemudahan bagi para pedagang yang membutuhkan suntikan dana.

"Hal yang juga penting adalah, sengaja pada hari ini saya menghadirkan Bapak Dirut Bank Jakarta," kata Pramono.

Mantan Sekretaris Kabinet ini mengaku terkejut saat mengetahui tingginya perputaran uang yang terjadi di pasar sentra buah tersebut setiap harinya.

"Saya juga baru tahu bahwa ternyata perputaran per hari itu sampai dengan Rp100 juta," ungkap Pramono.

Baca Juga: Kerugian Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Ditanggung Asuransi, Pramono Pastikan Pasokan Pangan Aman

Berdasarkan dialog di lapangan, politisi kelahiran Kediri tersebut mendapati bahwa para pedagang membutuhkan plafon kredit yang cukup besar untuk memulihkan usaha mereka.

"Sehingga dengan demikian, tadi para pedagang meminta untuk diberikan kemudahan mengambil kredit dari Bank Jakarta. Ketika saya tanya berapa yang akan diambil? Rp500 juta. Jadi artinya memang Kramat Jati ini betul-betul menjadi sentra buahnya Jakarta," jelasnya.

Pramono optimis, pihak perbankan tidak akan ragu mengucurkan dana mengingat prospek bisnis yang menjanjikan di pasar tersebut.

"Bank Jakarta kalau ada yang minta kredit, apalagi kredit dengan omset Rp100 juta dan di Kramat Jati, saya yakin pasti akan dipenuhi," tegasnya

Keyakinan juga didasari oleh profil para pedagang Pasar Induk Kramat Jati, yang dinilai memiliki kredibilitas dan loyalitas tinggi sebagai nasabah.

"Ini pasti klien yang loyal. Apalagi kalau lihat wajah-wajah para pedagangnya ini pedagang sungguhan gitu ya," pungkas Pramono.

Load More