Suara.com - Kasus penganiayaan dialami seorang guru mengaji di Ternate Selatan. Pria yang awalnya berniat ikut mediasi terkait masalah keluarga harus terkapar usai ditendang seorang pengacara.
Bukan tanpa alasan, penganiayaan yang dialami guru ngaji berinisial JG (31) itu membuat kesal pengacara karena kerap memukuli kakak kandungnya.
Mengutip Twitter @_NeverAlonely, Kamis (30/5/2024) seorang pria berbaju kokok coklat tampak lemas setelah mendapat tendangan dari seorang pengacara. Terdapat luka di bagian mata kanan.
"Seorang guru ngaji dianiaya oleh seorang pengacara, bermula saat mereka bermusyawarah menyelesaikan masalah keluarga. Tiba-tiba sang pengacara melayangkan tendangan hingga guru ngaji terjatuh dari kursi," tulis caption video.
Aksi brutal seorang pengacara tersebut membuat netizen geram. Pasalnya penganiayaan itu membuat guru ngaji berdarah-darah.
Kendati begitu, penganiayaan yang dilakukan pengacara yang diketahui bernama Fajrun memiliki alasan. JG yang menikah dengan kakak Fajrun dituding kerap melakukan KDRT.
"Saya akui perbuatan itu. Tapi perbuatan yang saya lakukan karena sudah kecewa dan emosi, sebab kakak perempuan saya yang merupakan istri Joharudin selalu dipukul," ujar Fajrun.
Guru ngaji itu diketahui kerap melakukan KDRT berulang kali. Pihak keluarga sempat melaporkan ke Polres Halmahera Selatan, namun karena alasan anak-anak, laporan itu tak dilanjutkan.
Fajrun mengaku bahwa kondisi tubuh kakak perempuannya penuh luka lebam. Bahkan ada momen di mana Joharudin mengunci sang istri dan anak-anak di dalam kamar.
Baca Juga: Pria Penganiaya Perempuan di Riau Tertangkap, Netizen Kecewa karena Hal Ini
Dari insiden pemukulan itu, Fajrun juga mengaku dikeroyok oleh teman-teman Joharudin dan sudah membuat laporan ke Polsek Ternate Selatan.
Sementara ramainya kasus viral penganiayaan tersebut, juga sudah ditanggapi pihak kepolisian. Melalui Kapolsek Ternate Selatan, AKP Guntur Wahyu ia mengaku sudah mendapat laporan dari korban atas nama Fajrun.
Polisi sendiri sudah melakukan pemeriksaan dan meminta keterangan. Saat ini kasus itu masih berlanjut dan sedang dalam penyelidikan pihak berwenang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Presiden Prabowo Panggil Dasco Mendadak Tadi Pagi, Bahas Apa?
-
Mendagri Tito Minta Pemda Segera Lakukan Sinkronisasi Program, Agar Tak Boros Anggaran
-
Soal Usulan Anggota DPR RI Non-Aktif Dipecat, Koordinator MPP Buka Suara
-
BNI Perkuat Inklusi Keuangan dan Transaksi Digital Lewat FinExpo 2025
-
Prabowo Ungkap Kartel Narkoba Kini Pakai Kapal Selam, Minta Polisi Jadi 'Mata dan Telinga Rakyat'
-
Warga Karangasem Demak Senyum Bahagia Menyambut Terang Baru di HLN ke-80
-
Tangan Diikat saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Delpedro: Semakin Ditekan, Semakin Melawan!
-
Prabowo: Saya Nonton Podcast Tiap Malam, Masa Saya Dibilang Otoriter?
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat