Suara.com - Sebanyak 71 orang warga Kelurahan Cipaku, Kota Bogor, Jawa Barat diduga mengalami keracunan massal. Bahkan, dari satu dari puluhan korban yang keracunan makanan itu dikabarkan tewas.
Kapolsek Bogor Selatan Kompol Diana menyebutkan 71 orang tersebut terdiri atas anak-anak, dewasa, hingga orang tua dalam rentang usia 1 tahun hingga 69 tahun.
“Menurut indikasi dari dokter, Dinas Kesehatan (Dinkes) kan mereka langsung yang ngecek, baru diindikasi dari makanan. Tapi makanan apa, kami belum tahu juga baru dicek sama Dinkes,” kata Diana.
Ia menyampaikan, saat ini beberapa di antaranya dirawat di Puskesmas Cipaku, Rumah Sakit Melania, Rumah Sakit Umi, dan Rumah Sakit Yuliana.
“Yang lainnya Alhamdulillah sudah pulang semuanya. Sudah sehat,” ujarnya.
Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno menjelaskan, pihaknya pada Senin sore mendapat laporan dari Puskesmas Cipaku bahwa ada peningkatan kasus pasien dengan gejala yang sama, yaitu diare muntah nyeri perut.
“Hampir bersamaan, 50 orang datang ke Puskesmas. Kami mencurigai ini setelah kita wawancara dan analisis karena ada riwayat yang sama,” kata Retno.
Setelah dilakukan analisis, menurut informasi yang diterimanya dari para pasien, pada Sabtu (1/6/2024) puluhan warga ini makan makanan dari acara haul salah seorang warga yang meninggal di RW 12, Kelurahan Cipaku.
“Sampai saat ini kita update total ada 71 pasien dengan gejala yang sama,” ujarnya.
Baca Juga: Rojali Tewas Usai Dianiaya dan Dibuang Pria Misterius di Bogor, Polisi Buru Pelaku
Dari Puskesmas Cipaku, Retno mengatakan, delapan orang diantaranya dirujuk ke RS Juliana, Melania, dan Umi. Salah seorang pasien yang dirujuk ke RS Juliana dilaporkan meninggal dunia sekitar pukul 16.00 WIB.
“Kondisinya yang di Juliana pasien sempat berobat ke Cipaku, kita berikan pertolongan dan dirujuk. Jam 16.00 WIB tadi ada kabar satu pasien meninggal. Tadi kami koordinasi dengan rumah sakit untuk penyebab kematiannya,” jelas Retno. (Antara)
Berita Terkait
-
Sama-sama Ingin Maju di Pilkada Bogor, Dua Kader Partai Gerindra Ini Tunggu Restu dari Prabowo
-
SBY Minta MPR Kaji Ulang Pelaksanaan Pilkada hingga Pileg, Ada Apa?
-
Pimpinan MPR RI Temui SBY di Cikeas Bogor, Bahas Soal Kepemimpinan Militer
-
Rojali Tewas Usai Dianiaya dan Dibuang Pria Misterius di Bogor, Polisi Buru Pelaku
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Air Mata & Ketegangan Warnai Dua Episode Pertama Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas
-
Prabowo Lantik Gubernur dan Wakil Gubernur Papua di Istana, Begini Sumpahnya
-
Apes! Angkut 3 Motor Curian Lewat Tol, Komplotan Maling Ini Malah Dicokok Rombongan TNI
-
Soal Kasus Laptop, Ahli Hukum Sebut Penghitungan Kerugian Negara Tidak Harus Berasal dari BPK
-
Beda dengan Analisa BRIN, Polisi Tak Temukan Tanda-tanda Meteor Jatuh di Cirebon
-
SMAN Banua Kalsel Resmi Diperkenalkan Jadi Sekolah Garuda Transformasi
-
Labfor Polri Turun Tangan, 14 Sampel DNA Korban Ponpes Al Khoziny Dibawa ke Jakarta buat Diteliti
-
Misteri dr. Benjamin Paulus di Istana, Calon Wamenkes Baru Pengganti Dante? Ini Jawabannya
-
Heboh Isu Nurul Sahara Bekas LC, Denny Sumargo Bongkar Fakta: Bukan, Demi Allah!
-
Menyentuh! Bripka Handoko Izinkan Anak Tahanan Tidur di Luar Sel demi Peluk Ayahnya