Suara.com - Kasus Vina Cirebon sampai saat ini masih menjadi perdebatan publik di ruang-ruang sosial media. Analisis cocoklogi warganet soal pelaku hingga motif pembunuhan Vina dan kekasihnya Eky di 2016 jadi pembahasan intens.
Tak hanya warganet yang melakukan banyak 'investigasi' terkait kasus ini. Sejumlah pakar dan ahli hukum juga turun tangan di kasus Vina Cirebon.
Salah satu pakar yang ikut terjun langsung mengupas kasus ini ialah Reza Indragiri. Pakar Psikologi Forensik ini menyoroti sejumlah kejanggalan dari pernyataan Aep, salah satu saksi kunci kasus Vina Cirebon.
Pengakuan Aep yang belakangan ramai diperbincangkan ialah soal dirinya di malam kejadian, 27 Agustus 2016 melihat dari jarak 100 meter dan mengingat wajah-wajah pelaku pembunuhan Vina Cirebon dan kekasihnya, Eky.
Reza yang turun ke TKP tempat Vina dan Eky tewas mengaku pernyataan Aep sangat janggal. Reza mengurai kejanggalan Aep itu dari kondisi TKP dan suasana batin saksi saat kejadian.
"Pokok permasalahan yang akan kita bahas adalah seberapa jauh tingkat validitas saksi Aep terkait aksi pelemparan para terpidana kepada Vina dan Eky," kata Reza seperti dikutip, Rabu (5/6/2024).
"Terus terang bagi saya dengan situasi pencahayaan seperti ini tampaknya tidak mungkin bagi siapapun penginderaan secara visual untuk mengidentifikasi wajah-wajah orang," jelas Reza.
Reza juga menambahkan bahwa saksi Aep juga pada tayangan di televisi juga mengaku dirinya saat kejadian dalam posisi takut dan ingin kabur menyelamatkan diri.
"Dia (Aep) takut dan ingin sesegera mungkin pergi dari lokasi. Dalam kondisi batin normal saja, seperti sangat sulit melakukan pencermatan terhadap wajah siapa dan melakukan apa. Lebih-lebih ketika kemudian pengamatan itu dilakukan oleh seseorang dalam kondisi psikologis, dia tak mau melihat itu, takut dan ingin menyelamatkan diri" papar Reza.
Baca Juga: Kuasa Hukum Pegi Minta Kapolri Kesatria: Kalau Unsurnya Tidak Terpenuhi, Lebih Baik SP3
Reza Indragiri bilang dari pernyataan Aep itu yang mengaku takut, normalnya seseorang tidak akan fokus pada kejadian yang berlangsung, apalagi mengingat wajah-wajah orang serta memilih untuk pergi meninggalkan tempat kejadian.
"Dengan penalaran seperti itu, sebenernya tersedia alasan buat kita untuk skeptis terhadap pernyataan Aep," kata Reza.
Pengakuan Saksi Aep
Sebelumnya, pemuda asal Desa Karangasih, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Aep (30) menjadi salah satu saksi kunci pembunuhan Vina Cirebon.
Dia mengaku, telah menjadi saksi dalam kasus Vina Cirebon sejak awal kejadian berlangsung.
“Dari 2016 (diperiksa polisi jadi saksi),” kata Aep saat ditemui wartawan termasuk Suara.com, Kamis (23/5/2024).
Berita Terkait
-
Kuasa Hukum Pegi Minta Kapolri Kesatria: Kalau Unsurnya Tidak Terpenuhi, Lebih Baik SP3
-
Kelewat Dekat Duduk Samping Hotman Paris, Gestur Menantu Eks Bupati Cirebon Digunjing
-
5 Fakta Mengerikan Pembunuh Anak Dalam Karung: Benda Klenik dan Aksi Bejat Pelaku
-
Siapa Egi Ripra dan Alasan Terseret Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
-
Otto Hasibuan Angkat Bicara Soal Kasus Vina, Pegi Setiawan Bisa Bebas Asalkan Lakukan Ini
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra