Suara.com - Sejumlah oknum Brimob baru-baru ini menjadi sorotan. Aksinya yang mengintimidasi warga dengan melepas dua tembakan saat cekcok soal sengketa tanah antara pemilik dan salah satu perusahaan viral di media sosial.
Mengutip @txtviral45, Jumat (7/6/2024) peristiwa itu terjadi di Desa Sepayung, Kabupaten Sumbawa, NTB. Awalnya, pihak perusahaan ditemani oknum Brimob, serta petugas penyemprotan herbisida mendatangi dua pasangan suami istri yang tengah beraktivitas di ladang mereka.
Pihak perusahaan berniat untuk menyemprot ladang yang ditanami cabai oleh pasutri tersebut dengan herbisida. Karena dilakukan secara tiba-tiba, suami pemilik lahan itu menolak.
Terjadi cekcok antara dua belah pihak. Karena tak berkesudahan, oknum Brimob yang lengkap membawa senjata laras panjang malah pasang badan. Dalam video cekcok itu pun, oknum tersebut melepas dua tembakan sambil berteriak-teriak menantang.
Istri si suami yang tak terima dengan perlakuan aparat juga menantang untuk menembak wajahnya dengan peluru senapan yang dibawa Brimob tersebut.
"Anggota Brimob bersenjata laras panjang jadi beking perusahaan, lalu intimidasi pasangan suami istri di Desa Sepayung, Kabupaten Sumbawa," tulis caption vidoe.
Tindakan represif aparat tersebut menuai banyak hujatan. Pasalnya selain melepaskan tembakan untuk mengancam, oknum Brimob juga mengamankan suami yang tengah dipiting oleh salah satu personel.
Tak ayal, rekaman video tersebut pun banjir kritikan dari netizen. Mayoritas menyindir pihak aparat yang mudah dikendalikan oleh salah satu perusahaan.
"Mana humanisnya nih?!" celetuk salah satu netizen sambil menyematkan akun Divisi Humas Polri dan juga akun Kapolri.
Baca Juga: Viral di Twitter! Aksi Heroik Ibu Bubarkan Tawuran dengan Cara Tak Biasa
"Jadi bekingan sampingan," sindir salah satu netizen lain.
Kasus sengketa tanah atau agraria di sejumlah wilayah di Indonesia masih belum selesai secara adil. Bahkan perlawanan masyarakat kerap dianggap mengganggu hingga aparat turun tangan.
Kasus yang terjadi di Sumbawa, NTB ini dialami oleh perempuan bernama Masni. Perusahaan PT. Sumbawa Bangkit Sejahtera (SBS) yang mengeklaim tanah warga sudah jadi miliknya pun kerap mendesak masyarakt mengosongkan lahan mereka.
Dasar kepemilikan tanah adalah menangnya perusahaan dari gugatan yang dilayangkan masyarakat ke PTUN. Padahal sengketa tersebut masih berjalan, di mana warga didampingi pengacaranya sedang menempuh upaya hukum banding di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Mataram.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian