Suara.com - Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya memberikan sindiran dan kritikan kepada Pemerintah Kota Bogor, adanya tumpukan sampah yang terjadi di Pasar Merdeka.
Menurut dia, tumpukan sampah yang sudah menggunung itu sudah 15 hari tidak ada pengangkutan oleh Pemerintah Kota Bogor.
"Pagi tadi lari lewat Merdeka. Ada sampah yang menggunung, hampir menutup badan jalan. Kata warga, sudah sekitar 15 hari tidak terangkut," kata Bima Arya, dikutip dari unggahan akun instagram pribadinya, Rabu (12/6/2024).
Unggahan itu sontak mendapatkan sorotan dari netizen. Bahkan kata publik, kondisi itu terjadi pada era Bima Arya menjabat sebagai wali kota.
"Berarti emang can layak menang adipura pak ari kos kitu mah, emang aslina warga Bogor resep pabalatak," tulis netizen.
"Kenapa selepas jadi wali kota postinganya seperti ini pak? Padahal dulu pas bapak menjabat sampai sekarang sudah tidak menjabat kondisinya sama saja, pas bapak pawai bawa piala adipura dibeberapa jalan juga sampah numpuk berantakan. Angkot ngetem dimana2, parkir diatas trotoar dan pedestrian. Dari jaman pak bima juga sudah bgitu. Apa yang dibangun tidak berfungsi optimal. Kenapa gak dari dulu ketika menjabat posting seperti ini pak? Baru skrang diposting. Kalau bapak menampilkan video poti before after itu pun cuma sesaat, belum lewat satu hari kondisinya sudah balik kembali. Hidup ini terlalu singkat untuk menampilkan ke'AKU'an sementara yang diaku aku tidak sesuai kenyataan dan fakta. Jejak digital banyak di pemberitaan," tulis netizen.
Menanggapi hal itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari, memastikan bahwa sampah tersebut akan segera diangkut dengan menggunakan armada cadangan.
Penumpukan sampah ini terjadi karena truk pengangkut sampah khusus pasar mengalami kerusakan akibat kecelakaan. Hery menjelaskan bahwa truk pengangkut sampah di pasar berbeda dengan yang digunakan di permukiman warga, sehingga tidak bisa digantikan dengan sembarang truk.
"Tetapi, saya jamin bahwa sampah ini akan segera diatasi dengan cara yang baik. Ada armada cadangan di tempat lain yang akan segera diturunkan," ujar Hery.
Baca Juga: Gerindra Akui Duet Dedi Mulyadi-Bima Arya Menguat untuk Pilgub Jabar
Lebih lanjut, Hery juga mengungkapkan bahwa armada pengangkut sampah di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor memang perlu diperbaiki. Termasuk, salah satunya adalah truk pengangkut sampah khusus pasar yang saat ini tidak beroperasi karena kondisinya yang kurang baik akibat kecelakaan.
Untuk penanganan jangka panjang, Hery mengaku sedang berdiskusi dengan Tim Anggaran Pendapatan Daerah (TAPD) untuk mencari solusi perbaikan armada pengangkut sampah. Hal ini dilakukan agar sampah di Kota Bogor dapat terangkut dengan baik dan tidak terjadi lagi penumpukan sampah di kemudian hari.
"Ini merupakan salah satu pelayanan dasar yang menjadi fokus saya sebagai Pj Wali Kota. Saya ingin mencari solusi fundamental untuk masalah ini agar dapat dilanjutkan oleh wali kota berikutnya. Masalah pelayanan dasar tidak bisa diatasi secara instan, harus ada solusi yang sistemik," tegas Hery.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
-
BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG
-
Komisi III Kritik Usulan Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa DPR: Absennya Pemaknaan Negara Hukum
-
Kritik Keras Perkap 10/2025, Mahfud MD Sebut Tidak Ada Dasar Hukum dan Konstitusionalnya