Suara.com - Anggota Komisi I DPR RI fraksi PDIP, Muklis Basri, menyoroti terkait adanya peretasan Pusat Data Nasional (PDN) dengan virus ransomware. Hal itu disampaikan Muklis dalam Rapat Kerja Komisi I bersama Menkominfo Budi Arie dan BSSN di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/6/2024).
Awalnya Muklis sempat memberikan apresiasi kepada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie lantaran masih kuat bertahan, padahal sudah ditekan hacker dengan adanya permintaan uang tebusan sebesar 8 juta dollar Amerika.
"Saya mau memberikan jempol ke pak menteri ya, karena bapak ditekan katakanlah oleh preman, harus nebus 8 juta dollar, tapi bapak bertahan, berarti jiwa nasionalis bapak oke, ya," kata Muklis.
Meski demikian ia mengaku kecewa dengan paparan Budi dalam rapat yang hanya memberikan perbandingan serangan yang diterima Indonesia tak seberapa dibanding negara-negara di seluruh dunia.
"Tapi saya langsung kecewa juga, pak, sedikit, pak. Karena bapak langsung memaparkan data, data pembanding dengan negara-negara yang lain, dianggap bahwa tadi Indonesia masih kecil, masih 0,67 persen," ungkapnya.
Muklis pun merasa Budi menganggap seolah-olah kasus peretasan PDN ini merupakan kasus yang kecil.
"Jadi seolah persoalan ini, ya, masih kecil, lah. Itu yang menjadi kecewa," pungkasnya.
Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie memberikan pembelaan soal kasus peretasan Pusat Data Nasional (PDN) dengan virus ransomware.
Budi menyampaikan kebanyakan negara di seluruh dunia juga terkena virus ransomware.
Baca Juga: Lagi Musim Peretasan? Tak Cuma PDN, Bank Data Dealer Mobil Juga Ramai Diserang Hacker
"Ini serangan Ransomware, per negsra di tahun 2022-2023. Slide berikutnya. Kita bisa lihat, ini Ransomware, tidak ada di seluruh dunia yang tidak terkena serangan Ransomware, dan yang terbesar adalah Amerika Serikat 40,34 persen, Kanada 6,75 persen, inggris 6,4 persen. Jerman 4,92 persen. Dan Prancis 3,8 persen," kata Budi.
"Indonesia terkena dampak sekitar 0,67 persen dari serangan Ransomware," sambungnya.
Untuk itu, kata dia, tidak hanya Indonesia saja yang diserang hacker dengan virus ransomware. Ia mengatakan, adanya hal itu jadi perhatian bersama.
"Jadi, memang virus ini melanda seluruh dunia,dan menjadi perhatian kita bersama," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, jika adanya serangan ransomware yang menyerang Indonesia adalah versi terakhirnya.
"Dan Ransomware yang menyerang Indonesia ini adalah versi terakhir. Sehingga jadi perhatian seluruh dunia terhadap Ransomware ini," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Menkominfo Akui Karyawan Kominfo Ikutan Main Judi Online
-
Pusat Data Nasional Diserang Ransomware, Kepala BSSN Dicecar Habis DPR Gegara Sebut Tak Ada Backup Data
-
Lagi Musim Peretasan? Tak Cuma PDN, Bank Data Dealer Mobil Juga Ramai Diserang Hacker
-
Gegara PDN Dibobol Hacker, Legislator PDIP Cecar Menkominfo dan Kepala BSSN: Ini Kecelakaan atau Kebodohan Nasional?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global