Suara.com - Pembongkaran lapak PKL yang ada di Puncak, Bogor, masih menyisakan banyak tanda tanya untuk masyarakat. Lapak yang sekian lama menghiasi dan mengisi sisi jalan ini secara resmi dibongkar pada Senin, 24 Juni 2024 lalu. Berikut sederet fakta pembongkaran PKL Puncak Bogor, yang dapat dihimpun tim Suara.com.
1. Alasan Pembongkaran
Alasan utama pembongkaran lapak PKL ini adalah untuk penertiban dan relokasi. Hal ini disampaikan oleh Penjabat Bupati Bogor, Asmawa, bahwa nantinya PKL akan dipindahkan ke Rest Area Gunung Mas. Hal ini diklaim dijalankan sesuai dengan permintaan pedagang sebelumnya.
Selain penertiban dan relokasi, pembongkaran juga ditujukan untuk mengurangi kemacetan yang sering terjadi. Di sisi lain, hal ini juga diharapkan dapat mencegah menumpuknya sampah yang dapat memicu banjir dan pencemaran lingkungan.
2. Diganti dengan Rest Area
Relokasi akan dilakukan dalam waktu dekat ke Rest Area Gunung Mas. Awalnya, pembangunan rest area ini memang ditujukan untuk menampung PKL yang ada di sekitaran jalan Puncak, Bogor, sehingga dapat menjadi area terpadu yang ringkas, modern, namun tetap mengakomodir kebutuhan masyarakat dan wisatawan.
Kini setelah pembangunan Rest Area Gunung Mas selesai, pembongkaran lapak kemudian dilakukan. Petugas dan warga juga akan segera melakukan relokasi ke area tersebut. Relokasi ini akan didukung dengan fasilitas yang mumpuni, sehingga pedagang tetap mendapatkan keuntungan saat berdagang di rest area tersebut.
3. Sempat Ricuh
Penertiban dan pembongkaran yang dilakukan juga sempat diwarnai kericuhan. PKL yang berada di lokasi meluapkan kekesalan dengan membakar ban dan sisa material bangunan. Tidak sedikit yang juga melemparkan sampah ke jalan sebagai bentuk kekecewaannya.
Kericuhan ini selain sebagai ungkapan kekecewaan masyarakat juga sebagai cara untuk menghambat arus lalu lintas yang ada di daerah tersebut. Banyak PKL menilai Rest Area Gunung Mas bukan menjadi solusi sebab lokasi tersebut cenderung sepi dan tidak menguntungkan.
4. Jumlah PKL yang Terdampak
Dilansir dari beberapa media online, terdapat sekitar 331 bangunan lapak PKL di Puncak, Bogor, yang mengalami pembongkaran. Tentu jika dilihat dari jumlah lapak yang dibongkar angkanya cukup besar, mengingat area tersebut dikenal padat dengan keberadaan pedagang kaki lima.
5. PKL Menolak Relokasi
Meski sudah dilakukan pembongkaran, tidak sedikit PKL yang menyatakan penolakan relokasi ke Rest Area Gunung Mas. Mereka juga menolak alasan macet yang menjadi dasar pembongkaran, karena pada dasarnya jalanan tersebut sudah mengalami macet sejak dulu.
Baca Juga: Pembongkaran Lapak PKL Picu Ketegangan di Puncak, Ada Ancaman Golput di Pilkada Bogor
PKL merasa dikorbankan atas rencana yang akan dilakukan. Meski memang terdapat pemberitahuan sebelumnya, nyatanya para pedagang yang telah memiliki pertimbangan dan pengalaman pindah ke rest area tetap teguh pada pendiriannya.
Itu tadi beberapa fakta pembongkaran PKL Puncak, Bogor, yang dapat disampaikan, semoga berguna.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
-
Pembongkaran Lapak PKL Picu Ketegangan di Puncak, Ada Ancaman Golput di Pilkada Bogor
-
Tolak Pindah ke Rest Area Gunung Mas, PKL Puncak Bogor Bicara Keberlangsungan Hidup, Pemerintah Bisa Jamin?
-
Penertiban PKL Puncak Bogor Dimulai Besok, 250 Petugas Gabungan Siap Turun
-
Rp 190 Juta, Biaya Relokasi PKL di Badan Jalan Bypass Bandara Lombok
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
Pertimbangkan Mediasi dengan Jokowi, Roy Suryo dan Rismon Mulai Melunak?
-
Misteri Dosen Untag Tewas di Hotel: Autopsi Ungkap Aktivitas Berlebih, Mahasiswa Soroti Kejanggalan
-
Kompak Berkemeja Putih, Begini Penampakan 23 Terdakwa Demo Agustus di Ruang Sidang
-
Deretan Fakta AKBP Basuki, Benarkah Ada Hubungan Spesial di Balik Kematian Dosen Untag?
-
KPK Periksa Tiga Kepala Distrik Terkait Korupsi Dana Operasional di Papua
-
Semeru 'Batuk' Keras, Detik-detik Basarnas Kawal 187 Pendaki Turun dari Zona Bahaya
-
Geger Kematian Dosen Cantik Untag: AKBP Basuki Dikurung Propam, Diduga Tinggal Serumah Tanpa Status
-
Pohon 'Raksasa' Tumbang di Sisingamangaraja Ganggu Operasional, MRT Jakarta: Mohon Tetap Tenang
-
262 Hektare Hutan Rusak, Panglima TNI hingga Menhan 'Geruduk' Sarang Tambang Ilegal di Babel
-
Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Eks Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi Dicekal, Tak Bisa ke Luar Negeri